Wednesday, 29 December 2010

Before & After

Telat 2 minggu. Suami tercintah membelikan barang keramat ini :

.......


Tampak Muka


Tampak Belakang


Lanjuuut Maaaang - Before & After

Friday, 24 December 2010

Ada Apakah Dengan Ibu & Anak Ini??

‘Buah jatuh tidak akan jauh2 dari pohonnya’. Bagi sebagian orang, mungkin pepatah ituh benar adanya. Tapi bagi gw & Nyokap, tingkat ‘kemelencengan’ si buah lumayan jauh. Mungkin hal itu jualah yang menyebabkan ketika kami kembali hidup bersama, dibutuhkan proses adaptasi cukup lama. Tak jarang bahkan dalm proses itu muncul ‘pertikaian sesaat’. Secara udah 12 taun sudah kami hidup berbeda atap, dimana kuantitas perjumpaan setiap tahunnya bisa diitung dengan jari [terserah mo pake jari kaki ato jari tangan].

 
Lanjuuut Maaaang - Ada Apakah Dengan Ibu & Anak Ini??

Thursday, 16 December 2010

Mudik Episode III : Bogor ... Ayam Kaming ... !!!

Sebelomnya gw mo minta maap dulu sama Jeng Angs yang udah nagih2 dari jaman Fir’aun keriting papan, kapan ni cerita bakalan dipublish. Sori yah Say telah membuat dirimyu menunggu ampe lumutan. Permintaan maap ini juga ditujukan kepada semua Temans HPT karena ekye belom sempet (baca: males) nge-tag-in poto2 BukBer via pesbuk.

Lanjuuut Maaaang - Mudik Episode III : Bogor ... Ayam Kaming ... !!!

Monday, 13 December 2010

Mudik Episode II : Kopi Nubruk ato Kopi Darat??

Seminggu kaga nulis. Bukannya ga ada wangsit, tapi Zahia makin gede, ngeliat emaknya mangkal di depan lappie, langsung sewot kebakaran jenggot. Untungnya ada laki ekye tercinta yang semangat ngeblognya lagi berkobar2, jadi blog kaga terbengkalai. Tengkiu yah Cinta. Naaahhh, gituh donks. Coba dari dulu2, pasti postingan kita udah lebih dari seceng (baca: seribu).

Cerita ini sebenernya udah basi, saking kelamaan ngendon di dalem draft. Tapi berhubung merupakan manuskrip sejarah yang penting, maka tak ada kata terlambat untuk menceritakannya. Apalagi kalo bukan mengenai mudik Lebaran Idul Fitri, 2 bulan yang lalu [gubraaxxx!!]. Episode 1 nya ada disini yaaa.

 
Lanjuuut Maaaang - Mudik Episode II : Kopi Nubruk ato Kopi Darat??

Friday, 10 December 2010

Ayo.... Liburan & Plesiran ke Miri ...

Sebenarnya agak sungkan juga dengan Jeng Soes yang masih dorman sampai saat ini. Tapi ya biar ajalah, mungkin belum dapet wangsit untuk posting kali ya… Jadi sebagai Ayah & merangkap suami yang bertanggung jawab dan juga udah jelas ganteng maka postingan dalam Blog ini juga harus tetap ada yang baru, karena biar gak keburu habis tahun 2010 dan masuk taon baru 2011.

Bandaraya Miri (selevel dengan Kotamadya kalo di Indonesia) adalah merupakan kota yang unik, karena dibagian utaranya langsung menghadap Laut China Selatan yang kaya dengan hasil lautnya & juga minyak + gas, kemudian bagian timur lautnya langsung berbatasan dengan Negara kaya raya Brunai Darussalam yang hanya perlu waktu 2 jam menggunakan kendaraan roda 4 menuju ke Bandar Seri Begawan.
Lanjuuut Maaaang - Ayo.... Liburan & Plesiran ke Miri ...

Wednesday, 8 December 2010

BBM & Subsidinya Apakah Masih Relevan?

Akhir2 ini banyak sekali pemberitaan di TV2 tanah air tentang BBM bersubsidi. Pro dan kontra sering terjadi dalam setiap kebijakan yang diambil atau akan diambil oleh pemerintah. Kebijakan subsidi BBM ini dalam jangka waktu yang sudah sangat lama telah membebani / merongrong APBN.

Berdasarkan data2 / celotehan para ekonom di tahun 2008 saja pemerintah mengeluarkan Rp.130T untuk subsidi BBM (bayangin kalo di bikin jembatan antara Merak - Lampung pasti sudah jadi dengan anggaran tersebut). Belum tahu lagi entah berapa banyak subsidi yang akan dikeluarkan untuk tahun ini.

Kalau kita lihat harga BBM di Indonesia saat ini untuk Bensin (RON88) Rp. 4.500,- & Solar (Diesel) Rp. 4.500,- mungkin masih murah kalau dibandingkan dengan Negara lain.

Lanjuuut Maaaang - BBM & Subsidinya Apakah Masih Relevan?

Saturday, 4 December 2010

Bintulu, Setahun Lalu

29 November 2009 merupakan hari spesial buat gw & Abang. Kenapa Jeng, tanggal pernikahan yah? Bukan, anniversary kami masih 1,5 bulan lagi koq. Oooooo ….. berarti tanggal waktu pertama kali ketemu trus jatuh cinta? Hihihi, tet … tot …! Tebakannya salah lagi. Gw kaga inget kapan tepatnya ketemu Abang, coz diantara kami ga pake acara jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, ato ketiga. Setelah perjumpaan ke 34 kali, ga ada angin ga ada hujan tapi ada yang jualan es cendol [bagian ini ga usah dibaca, GA PENTING sodara2], secara mengejutkan dan sekonyong2 koder, doski mengirimkan lamaran via imel [kisah romantis Zul Romeo dan Susan Juliette ada disini]. Maka gw, sesuai dengan wangsit dari hasil pertapaan 40 hari, akhirnya memutuskan hubungan dengan pacar, lalu menerima lamaran tersebut. 3 bulan kemudian kami menikah. Jadi, 29 tanggal apaan Say?? Jangan bikin orang penasaran dunks?! Wokeh, wokeh, gw kasih tau yey semua. 29 November merupakan hari terbebasnya kami dari masa2 jahiliyah.
Lanjuuut Maaaang - Bintulu, Setahun Lalu

Wednesday, 1 December 2010

54321 vs 12345



How sad but true!!

夢醒時分
The moment when
a dream is awakened...


鄭丁賢夢醒時分



你是否和我一樣,發覺身邊的親戚和朋友,似乎少了許多。
I wonder you feel the same as me ; all the sudden I realized friends and relatives around me seems to get less and less.


以往接近過年時,各種聚餐排得滿滿的,而今年,似乎沒聲沒息。
Those years when the New Year drew near, all sorts of gathering appointments almost completely filled the diaries, but this year seems so quiet.


即使是平常日子,電話少了,與大家見面也少了。
Even in normal time, phone calls become less and less, face to face meet up also become much less.

也許,大家各忙各的;或者,目前流行宅生活,儘量避免出門。
Perhaps, everybody is busy with their own things, or perhaps, nowadays people prefer to stay in.

也不盡然如此。再想一想,很多老友和親戚,已經不在了。嗟!大吉利是,他們都還好好的,只是離開了馬來西亞。
However, it is not entirely like this, thinking further, actually old friends and relatives are not around any more. God bless, they are still alive and well, they just left the country, Malaysia .

去了中國大陸開工廠;王子不做工程師,移民到澳洲開小食檔;阿風離開本地大學,去香港做講師;青蛙去了台灣,開展事業第二春;還有的到了美國、英國,唔,還有去印尼的……
They have gone to China to set factory; ah Wang quit his engineer job and migrated to Australia to set up his little food store business, ah Fong left the local University went to Hong Kong as a lecturer. 'Frog' went to Taiwan to pursue his second career life. Others went to Americia , England , even Indonesia ...

起初,以為這只是個別現象,逐漸的,旁人也有同樣發現;原來,這不是個別現象,而是社會現象;這不是少數,而是相當大的數目。
At first, I thought these are individual cases, but gradually, people around me realized the same, these are not individual cases but a general symptom of our society. they are not small numbers but the pretty big indeed.

外交部早前披露了一個數字,說明這個現象是多麼真實,多麼貼近。
Department of Foreign Affairs released the figures earlier, it confirmed the situation is real.

從去年3月到今年9月,已經有30萬大馬人移民他國;其中20 人是今年1月到8月出走的數目。
>From March 2008 thru September 2009, a total of 300,000 Malaysian migrated to other countries, among them 200,000 left between Jan - Aug 2009. (in 8 months)

累積下來,已經有超過200萬大馬人移民,接近今天印尼外勞在大馬的人口。
Cummulatively, 2 million Malaysians migrated, this figure is close to the number of Indonesian workers in Malaysia today.

不同的是,移居他國的大馬人,多是專業人士、中產階級。
The difference are, those migrated are mostly professional and middle class people.

他們有很多出走的理由,追求事業發展,為了孩子前途,尋找個人更大空間……,概括一句:對馬來西亞失望。
They have many reasons to leave: pursue career development, for the future of their children, in search of better life and environment... In one sentence, they lost hope of Malaysia .

50年前,大家說,馬來西亞真好,好過香港,甚至日本。
50 years ago people said: Malaysia is very good, better than Hong Kong and even Japan .

30年前,大家說,馬來西亞還不錯,比得上韓國、台灣(不提香港和日本了)。
30 years ago people said: Malaysia is not bad, comparable to S. Korea and Taiwan . (No mention of Hong Kong and Japan any more).

20年前,大家說,馬來西亞還可以,至少超越中國、泰國(不能和台、韓比了)。
20 years ago people said: Malaysia can do lah, at least better than China and Thailand (Cannot compare with Taiwan and Korea lah)

10年前,大家說,馬來西亞再差,還不至於像越南、印尼(中國已是不同級別)。
10 years ago people said: No matter how bad Malaysia is, cannot be worse than Vietnam and Indonesia ok-lah. ( China is already in a different category).

今日,越南和印尼的經濟成長率遙遙領先大馬, 社會活力和知識發展也勝過一籌;距離愈來愈近了。
Today, the economic growth rate of Vietnam and Indonesia already far exceeded Malaysia , Social activity and intellectual development of the country is also better, the gap between us and them is closing up.


怕甚麼,還有菲律賓和柬埔寨、緬甸。
Why worry? there are still Philipines , Cambodia and Myanmar behind us.

但是,一位經濟學家最近到菲律賓考察之後,認為再過20年,大馬可以取代菲律賓,出口馬籍女傭到全世界了。
However, according to an economist who recently surveyed Phillipines, he think in 20 years' time, Malaysia can replace Phillipines to become the World exporter of Malaysian maids.

半個世紀以來,馬來西亞是在大宅院裡,用封建方式,分配祖宗家業,消耗社會資源,浪費和逼走人才;不談競爭力,忽略生產力,討厭績效制。
Over half a century, Malaysians live in the big old imperial housing complex, closed up and survive on properties left behind by the ancestor; continued to consume up social resources, wasteful, and drove away talents; they never talk about competitiveness, totally neglected productivity, and hated meritocracy.


亞洲金融風暴來襲時,大馬把門關起來,以為避過一劫, 有人還自我陶醉,自以為是天才策略。
When Asia economic storm hit in 1997, Malaysia closed their doors, thinking we beautifully avoided a disaster, they even think of themselves as genius, being able to handle the situation so well.

然而,其它國家面對風暴,走出風暴,進行體質改革,跨步向前,登上另一個水平;大馬卻還在原地踏步。
However, just look at other countries in our neighbourhood ; they stood up, faced the storm, and walked out of the storm. They overhauled their system, improved the processes and marched forward ; they moved up to a new level. And Malaysia , still walking on the spot . . !

馬來西亞,該醒一醒了。
Dear Malaysia , it's time to wake up !
We are very very late now !

Lanjuuut Maaaang - 54321 vs 12345

Sunday, 28 November 2010

Demi Sebuah Lift Bening

Note : Sebelomnya ni tulisan dah gw posting tanggal 28 November, dini hari, dan sukses. Tapi pas pagi mo dibuka eh ga bisa. Tau ah gelap kenapa jadi error [padahal dah ada 4 Temans yang komen]. Secara gw gaptek, yo weiss deh di tulis ulang lagee. Hiks!


Sebelomnya, gw mo ketawa dulu baca komen2 Temans di postingan kemaren (Refleksi : Blogger & Kehidupan Nyata). Banyak yang ngerasa aneh ko tumben2nan Jeng Soes postingannya pendek buangets, ga seperti biasanya yang sepanjang jalan tol Jakarta - Merak. Mana bahasanya ‘kalem’ dan ‘serius’ pula. Udah insap jadi preman, Jeng? Huehehe, belom dunks, gw masih menganut aliran metal ekspresionisme. Pastinya, tulisan model begituh bukan gw banget! So, sapa dunks yang posting? Siapa lagi kalo bukan laki ekye tercinta. Akhirnya booo, setelah 9 bulan Om Zul berdormansi, muncul juga kesadarannya sebagai salah satu admin blog keluargazulfadhli. Maka, disela2 kesibukan melakukan re-checked hasil QC anak buahnya, memberikan test kepada auditor, dan memotong jenggot di tengah hutan, si Om nyempet2in untuk menulis sesuatu.

Otreh, kembali ke rumpian awal. Hari ini, tanggal 28 November, seorang teman Zahia, Bang Azka, berulang tahun ke-5. Menurut kabar yang beredar di KISS kemaren sore, Abang ganteng nan baik hati ini ga minta hadiah apa2 dari Mama Vera dan Papanya. Cumaaaaaaa [teteup dunks ada cumanya], doski pengen diajak muter2ke seluruh mall di Jakarta Raya untuk naik lift seharian, ampe gempor. Hohoho, Bang Az emang lagi kecanduan naek lift, apalagi yang bening2.

So, dengan tekad ingin memberikan hadiah spesial buat Bang Az, Zahia sama AyBun bela2in ngemall tengah hari Sabtu bolong, tujuannya apalagi kalo bukan berpoto2 narsis di lift. Meskipun menanggung beban mental dianggap sebagai rombongan kelompencapir dari ndeso, kami tetap teguh kukuh, tak surut barang sedetikpun, untuk melaksanakan niat mulia (baca: memberikan kado super duper spesial pake telor karetnya dua, kepada Bang Az) [ada yang pesen nasi goreng pedes kah??]. Pemotretan dilakukan di Boulevard Hypermart, salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Miri, menggunakan kamera pinjaman dari kantor Ayah [ketauan kaga modalnya]. Bujug dah, keluar dari lift gw langsung keleyengan. Gimana kaga, wong naek turun ada 7 kali demi mendapatkan gambar yang bagus dan ‘ga goyang’. Semoga suka yah Bang Az.

Ups, lupa doanya! Zahia + AyBun doain moga2 Bang Az sehat selalu, sekolahnya makin pinter, jadi Abang yang hebat untuk dedek Alisha, dan bisa bikin bangga Mama Papa. Semoga sukses juga program dietnya, jadi bisa cepet2 disunat. Amieeeeennnn. Jangan lupa kue ultahnya dikirim ke Miri, Zahia kan pengen icip2.

Belom pergi kemana2, narsis dah kumat. Turunan emaknya banget!

Boulevard Hypermarket. Masih bagus Mall Metropolitan yah bentuknya [hihihi maklum gw taunya MM doang secara jarang nge-mall di Jakarta]

Butuh trolley? Ambil disini. Tapi sebelumnya harus kasih deposit dulu 1 RM ke petugas. Tar, kalo acara belanja-belanjinya udah selesei, silahkan balikin tu trolley ke tempat asalnya, dan duit 1 RM akan dikembalikan. Kalo males balikin, hangus deh depositnya. Budaya yang bagus, bukan?

Liat kotak bening di belakang kami? Yup itulah lift pujaan hati

Nak, ketemu ga duitnya??
Serasa lift milik sendiri. Isinya hanya kami bertiga. Yang lain dilarang nebeng! Apalagi yang kaga mandi sebulan!!


Sang poto model kehausan. Mimi air jeruk dulu ah ransum dari rumah [emak2 pengiritan kemana2 bawa bekel]
Bosen naek lift, ganti haluan ke helikopter. "Hayooooo para penumpang yang masih mangkal di atas pohon dipersilahkan untuk segera turun dan naek ke dalam Heli Guk-Guk-Guk. Beberapa detik lagi kita akan segera berangkat", kata Pilot Zahia

Laper? Boleh nyobain makanan di Food Court. Halal ko


Penampakan dari tingkat 4



Pulangnya belanja sayur dan buah dulu
Lanjuuut Maaaang - Demi Sebuah Lift Bening

Wednesday, 24 November 2010

Refleksi : Blogger & Kehidupan Nyata

Dunia saat ini kian Flat dengan keberadaan Internet. Media komunikasi ini merentasi berbagai batas-batas budaya, geografi, agama, dll. Dari sejak dunia maya ini ditemukan banyak sekali faedah-faedah yang positif & negatif tercipta sebagai buah dari peradaban dan pergolakan manusia.


Blog adalah salah satu sarana komunikasi dalam dunia maya yang cukup mendapat respon yang positif dari berbagai kalangan, walaupun tak dapat dipungkiri ini juga sering kali di salah gunakan. Blog yang saat ini kita kenal tidaklah se-exclusive beberapa taon lalu dimana harga / tariff internet saat ini sudah sangat murah dan terjangkau.


Dalam kondisi inilah rupa / wajah dunia nyata kemudian menyeruak masuk juga kedalam penampakan Blog. Secara sadar atau tidak kita sudah masuk dalam suatu komunitas yang mengkotak2. Berbagai tema, topik, disiplin ilmu dan apapun lah namanya menyatu dalam dunia maya ini. Sang empunya blog ato yang sering di sebut Blogger supaya lebih keren kemudian membentuk ruang2 tersendiri sesuai dengan minat, bakat, kelas, strata, kasta, tingkatan sosial, dll yang secara sadar atao tidak sudah terbentuk dengan sendirinya.


Pertemanan, relasi dan komunikasi yang terbentuk sedemikian rupa juga memperlihatkan adanya sistem atao gejala "gang-isme" seperti ketika jaman kita masih sekolah dulu. Kemudian banyak yang bertanya apakah itu kemudian salah dan kurang tepat?... semuanya benar dan semua tidak salah karena bukanlah hak seseorang untuk mem-Veto tentang hal ini benar atao salah.


Makna semuanya adalah dunia blog juga bisa memberikan gambaran nyata betapa sifat dan kehidupan dunia nyata juga terjadi dalam ruang dunia maya yang hanya selebar layar monitor laptop / PC.


Ulasan ini hanyalah instrospeksi kami selaku pemula dalam dunia ini yang mana beberapa hari lagi akan genap berusia setahun... tak terasa dunia bergerak dan jantung berdegub. Semoga kita semua bisa memilah dan memilih sesuai dengan hasrat dan keinginan kita. Jangan sampai kita terjebak lagi seperti dalam dunia nyata yang masih melihat manusia dalam kelas2 / strata2 tertentu.




Marudi, ... Ayah ...
Lanjuuut Maaaang - Refleksi : Blogger & Kehidupan Nyata

Thursday, 18 November 2010

Happy Idul Adha 1431 H

Keluarga Zulfadhli. HM mengucapkan

HAPPY IDUL ADHA 1431

MARI KITA PELIHARA SEMANGAT BERBAGI


(walopun telat ngucapinnya, teteup afdol kan Say?)


4x Lebaran di negeri orang (Idul Fitri 1429 H, Idul Adha 1429 H, Idul Adha 1430 H, Idul Adha 1431 H). Sesama negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Serumpun. Iklimnya pun sama, tropis. Tapi kenapa rasa ketika hari raya tiba jauh berbeda?


Idul Fitri 1429 H

Saat itu kami stayed di camp. Berdua saja, karena Zahia masih di dalam perut. Habis sholat magrib & Isya, Abang takbir sendirian di rumah, karena di camp memang ga ada masjid. Hiks, betapa gw merindukan susasana malam takbiran di kampung halaman: orang keliling2 kota sampe pagi; naik truk, motor, ato mobil; mengumandangkan takbir, kadang disertai dengan tetabuhan galon air minum, drum, gendang, ato apapun yang bisa ditabuh. Semarak dan meriah bukan main.

Keesokan hari, pukul 6 am, gw dan Abang bersiap2 menuju masjid di kampung Jepak, masjid terdekat dari camp, sekitar 20 menit perjalanan naek mobil, ato
Lanjuuut Maaaang - Happy Idul Adha 1431 H

Thursday, 11 November 2010

Zahia, si Anak Pantai

Lagi2, rencana memosting Mudik Edisi II gagal maning. Bukannya kenapa2, pertama tu postingan belom juga selesei2 [dasar pemalesan!]. Yang kedua, gw kebelet banget pengen cerita acara jalan2 ke pantai, hari Minggu lalu. Awalnya, kami mo ke Luak Bay, pantai nan indah di Miri, pagi2. Tapi, setelah perundingan meja persegi panjang yang cukup alot antara gw, Abang, dan Uti, akhirnya diputuskan pagi shopping ke E-Mart, baru sorenya ke pantai.

Jam 4.30 pm, ngaret 1 jam dari jadwal seharusnya, kami cabut dari rumah. Uti membatalkan untuk ikut karena mo nonton Indonesia’s Got More Talent, acara kesukaan Uti setelah Take Me Out dan Happy Song [hidup Indosiar!!]. Tumben2nan neh Bun barang bawaan ga seheboh biasanya, dan itu bikin Ayah Zahia menghirup napas lega secara doski kuli panggulnya. So, apa ajah seh isi tasnya, jadi penasaran? Ga banyak koq, cuma baju ganti Zahia, susu dan bekel makanan Zahia (bubur nasi + kacang merah + brokoli + telur), kosmetik Zahia (bedak, minyak telon, lotion, sisir), ember & sekop dan peralatan maen pasir lainnya, sponge cake buat camilan dikala laper, dan air mineral.

Mengingat kami berangkat udah hampir pukul 5, maka tempat tujuan yang semula di Luak Bay, kira2 1 jam-an dari rumah naek mobil, beralih menjadi Taman Selera yang lumajan lebih dekat, yaitu ½ jam lebih sedikit.Oooohhh berarti Taman Selera adalah nama pantainya yah Jeng Soes? Bukan … bukan, itu nama tempat makan yang terdiri dari banyak kedai, berada di pinggir pantai. Kalo pantainya sendiri ga bernama alias anonim. Selain itu, di tepi pantai [ga tepi2 amat seh] terdapat taman dengan banyak tempat duduk, playground, kamar mandi yang bersih. Pokonya komplit deh fasilitas disono.

Agak2 susah juga nyari tempat parkir karena hari Minggu, sore pula, dimana banyak orang pengen menghabiskan waktu untuk melihat sunset yang indah bersama keluarga, pasangan, atopun hewan peliharaan seperti buaya contohnya [hiiihhh, niat amat yak miara buaya?!]. Sukses parkir bukan pada tempatnya [syukur2 ga kena tilang], dengan bergegas, kami langsung menuju pantai. Zahia, yang biasanya kalo ngeliat ayunan dan perosotan suka kalap, kali ini mah lempeng2 ajah. “Nda .. nda … pantai. Horee … horrrreeee”, beitu kata Tuan Putri sambil lompat2 ala anak kangguru dan mengangkat tangan ke atas .

Pantainya indah. Lumayan bersih. Ada juga darmaga yang cocok buat poto pre-wed. Di sebuah batang pohon tua kering, tergeletak di pinggiran pantai, kami meletakkan sandal dan harta benda lain. Tanpa membuang waktu Zahia dan Ayah mulai maenan pasir, bikin kue tart yang diatasnya dihiasi biji2 pinus. Bunda sebagai penjaga barang nongkrong ajah di atas pohon [lutung kaleeee], maksud ekye duduk di atas batang pohon, sambil sibuk poto2. Sempet juga ngayal pengen punya rumah di tepi laut, di sebelah rumah banyak ditumbuhi pohon kelapa, so kalo gw haus tinggal minta Abang panjat tu pohon dan bikinin es kopyor buat gw. Wow, kayanya romantis banget. Tapi pikiran itu langsung gw buang jauh2, ngeri ngebayangin tiba2 ada tsunami, yang ketinggian ombaknya 10 meter. Hadoooh, mana gw kaga bisa berenang pula! Maka gw pun kembali pada pemikiran sebelumnya, kepengen bikin rumah di tengah hutan ajah, dikelilingi pohon duren, rambutan, sawo, nangka, dan jengkol [bener2 naluri orang utan dah].
Kami pulang ketika jam di tangan sudah menunjukkan pukul 6 pm. Wiken yang menyenangkan. Thanks yah Ayah Ganteng. Boleh dunks kapan2 ke pantai lagi, tapi mbok yah jangan di Miri mulu, di Phuket gituh loooohhhhh.
Update : Nama pantai yang kami kunjungi ternyata Tanjung Lobang.


Jadi pengen ngegelar tiker kan ngeliat pohon rindang kaya beginih?


Bersih banget. Yakin deh kalo di Indonesia tamannya dah dipenuhin sama gepeng & tukang asongan

Bersih-sih-sih-sih-sih ... !! Harus dapet piala Adipura


Dermaga. Kalo ga inget kemaluan, rasanya pengen berdiri di ujung dermaga, dengan pose Titanic. Gw adalah Kate Winslet kena kutuk, dan Abang Leonardo di Capri [kacang kapri kalee]



Darmaganya ada 2. Yang satu ini pake tenda segala. Cucox untuk tempat pesta pernikahan outdoor. Pesen gw buat penganten cewe, kalo niat pake gaun versi orang2 bule, plizz jangan pake yang punggungnya terlalu terbuka. Kebayang dunks abis mantenan malah kerokan gara2 masuk angin

Hehehe kebayang deh Ayah kerja pas hari Senen pake tas Hello Kittynya Zahia. Pasti keren bangets!

Sebelom maen, mimi susu dulu Sayang


Kembaran ni yeee. Sama2 pake celana pendek. Sama2 pake topi. Tapi kenapa Ayah topinya ga pinky aming juga? Pasti suamikyu keliatan lebih manis dan kemayu hihihi

Serius amat Nduk ngambil pasirnya. Tapi jangan banyak2 trus diekspor ke Indonesia yah


Mata mendelik, kaki jingkat2. Kepiting .... oooohhhh kepiting ...



Bunda & Zahia nyari harta karun. Berharap nemu dompet ato cincin berlian


Dikejar Satpol PP, Jeng?

Senengnya maen air

Mo nangkep apaan Say?

Hasil jepretan Ayah. Hhhmmm ... artistik. I love it, Hon!


Nice picture. Ternyata laki gw ada juga bakat jadi paparazzi, eh potograper maksudnya
Lanjuuut Maaaang - Zahia, si Anak Pantai

Thursday, 4 November 2010

Studi Banding? Ke Laut Ajah!!

Gw, sebagai emak2 beranak satu berlaki satu, serta pengamat pasar, terutama pergerakan IHSG dalam mempengaruhi kenaikan harga cabe keriting dan brokoli kribo, bener2 ga habis pikir dengan kelakuan makhluk2 berkuasa di tanah air tercinta, Indonesia Raya. Gimana kaga, di tengah2 bencana alam yang bertubi2 melanda, eh anggota2 Dewan kurang terhormat dan elite2 politik masih ajah sibuk ngomongin STUDI BANDING. Beberapa hari lalu, gw nyaris melemparkan ulekan ke tipi, kalo ga sadar bahwa tipi itu dibelinya pake duit dan bukan daun, saat MA [u know lah hai yang gw maksud, itu lho ketua DPR] berkata “Satu2nya cara untuk belajar adalah dengan studi banding”.

Marilah sodara2 sekalian kita buka kamus Bahasa Indonesia dengan khidmat dan teliti untuk mencari apa sebenernya pengertian dari kata2 tersebut. Studi adalah belajar, penelitian ilmiah, kajian, telaahan; sedangkan banding yaitu persamaan, tara, imbangan. Maka, jika digabungkan, pengertian kedua kata tersebut ialah : suatu kajian ilmiah dengan mencari imbangan dari kasus yang sama atau serupa di tempat lain. Seyogyanya, peserta studi banding merupakan orang2 dengan pemahaman bagus terhadap bidang yang akan distudi-bandingkan, serta kemampuan menyerap ilmu dengan baik, supaya setibanya di kampung halaman ilmu baru yang diperoleh dapat diaplikasikan secara tepat.

MAMPUKAH MEREKA?

Itulah pertanyaan yang banyak berkelebat di dalam otak jutaan masyarakat Indonesia, saat wakil2nya di Dewan berencana untuk mengadakan studi banding, ke luar negeri pula. Jangan salahkan ketika banyak opini miring bermunculan. Pemicunya bukan hanya satu, tapi banyak hal. Antara lain:

1. Anggota dewan terpilih berdasarkan suara terbanyak, bukan keahlian yang dimiliki.

Siapa punya banyak pendukung dalam Pemilu, maka dialah Sang Pemenang. Oke oke, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam menjatuhkan pilihan, banyak pemilih masih sembarangan. Karena dihujani oleh kiriman kaos dan sembako,padahal bahan kaosnya tipis dan kasar sehingga bisa digunakan sebagai saringan, maka jatuhlah talak kepada si pemberi. Dikasih duit ala kadarnya yang udah tentu ga cukup untuk kasih makan keluarga dalam sebulan, langsung berserah suara. Dihadiahkan alat2 pertanian, mesin air, genset, serta kebutuhan2 lain yang diperlukan desa, berbondong2lah orang memilih tuan yang baik hati itu. Akibat dari uang berbicara itulah maka banyak caleg yang kurang ato bahkan ga ‘qualified’ sama sekali justru tepilih.

2. Maraknya kasus jual-beli ijazah.

Makin maju suatu peradaban,semakin canggih juga orang2nya. Kalo dulu di pasar yang di perjual-belikan adalah sayur, buah, ikan, daging, ayam, jaman sekarang ijazah sudah menjadi salah satu komoditi tersebut. Kasus caleg yang cuma lulusan SMA, tapi tau2 punya ijazah dari sebuah perguruan tinggi, bukanlah isapan jempol. Pun bukan rahasia umum lagi. Efeknya apa sodara2? Titel boleh tinggi, deretan MSi MSc dan MM (baca : Mall Metropolitan) membuat penulisan nama menjadi lebih panjang dan seakan2 terlihat sangat intelek, tapi isi otak kosong melempem. Pantas saja almarhum Gus Dur pernah berkata bahwa DPR ga lebih dari sekumpulan anak TK.

3. Anggap saja benar2 bersekolah, tapi kemudian salah jurusan.

Salah jurusan yang gw maksud disini bukan naik bus Kp. Rambutan - Bogor padahal tujuannya ke Lampung. Tapi, ketika seorang yang anggaplah benar2 lulusan dari sebuah perguruan tinggi, meraih gelar Sarjana Sastra Jawa, IPK alhamdulillah cukup buat makan, kemudian terpilih dalam Pemilu dan duduk di Bidang Anggaran. Nah lho? Mati kutu dah. Dengan alasan itulah studi banding menjadi satu2nya cara belajar efektif agar kekurangan pengetahuan dan skill doski akan cepat didapat dan dikuasai. Pertanyaan berikutnya: apakah iya studi banding yang jangka waktunya relatif singkat dapat segera menambal ‘kekurangan’ tersebut? Jangankan Sarjana Sastra, wong Sarjana Ekonomi ajah kalo disuruh nyusun anggaran masih megap2 [kasus temen gw yang disuruh nyusun Budget Capex perusahaan sama bosnya langsung bengek 3 hari 2 malam].
4. Kemampuan Bahasa
Gw yakin seyakin2nya kalo ga semua anggota Dewan, elite2 pemegang tapuk pemerintahan, bisa berbahasa Inggris. Boro2 mengharapkan berbahasa Inggris dengan baik dan benar, wong cas-cis-cus ala Tukul ajah masih banyak yang gelagapan. Waktu gw freelance di BPPT tahun 2005, mengadakan seminar skala internasional tentang gempa bumi dan tsunami, banyak peserta dari Indonesia, yang merupakan orang2 PEMDA (contoh : sekretaris daerah, dll), sama sekali kaga bisa bahasa Inggris. Nah loh! Kumaha ieu teh? Padahal diktat, materi seminar, diskusi, semuanya berbahasa Inggris.

SEBERAPA EFEKTIF?

Tingkat kepercayaan masyarakat bahwa studi banding itu efektif sangatlah rendah. Tak heran ada stigma ‘studi banding = pelesiran’. Coba kita tengok negara2 yang dipilih sebagai tujuan studi. Afrika Selatan, sebagai tempat mencari ilmu mengenai Pramuka. Apakah memang Pramuka di Afsel sudah sedemikian majunya? Berikutnya, Yunani. Ada yang bisa jelasin ga seh kenapa harus ke Yunani buat belajar etika? Kenapa bukan Yu Yati ato Yu Gemi? [hihihi itu mah tukang baso di Cilegon]. Bagusan juga pergi ke Jepang. So jikalau pada akhirnya dinilai gagal dalam menjalankan tugas,mereka ga sungkan2 untuk mengundurkan diri, ato harakiri sekalian (baca: bunuh diri).

Akibat pemilihan negara tujuan studi banding yang seringkali tidak selektif, karena tidak cocok dengan substansi masalah yang sedang dipelajari, serta ketidaksamaan dalam sistem politik, sosial, dan kondisi geografis dengan Indonesia, maka gw merasa bahwa studi banding ga efektif dalam mengatasi permasalahan di dalam negeri. Kalo beda 180 derajat lalu gimana mo mengaplikasikannya?

Bisa dibilang gw adalah orang yang selalu suudzon dengan Anggota Dewan Kurang Terhormat. Bisa dikata gw kejam, karena punya pikiran daripada piara DPR bagus piara tuyul, jelas2 menghasilkan duit bukan malah ngebuang2. Ups, tuyul haram yah bo? Gw ganti deh jadi piara ternak, entah itu sapi, kebo, ato domba. Dikasih pakan berkualitas, badannya semakin hari semakin montok, mendekati Idul Fitri ato Idul Adha dijual, pasti banyak yang mau beli dengan harga tinggi. Nah kalo Anggota Dewan, udah mah dikasih fasilitas2 nomer 1 [liat dunks mobilnya, coba dibeliin kerupuk udah dapet berton2 kerupuk plus tempat pikulannya plus emang2 yang jual], gaji dan insentif ini itu ditambah duit rapat gini gitu yang kalo ditotal jumlahnya cukup buat beliin susu bayi2 di pengungsian, bukannya memberi masukkan dan ide2 terbaik untuk Negara, eh malah jadi lintah. Iya, lintah. Nempel, ngisep darah, kalo udah kenyang ga juga mau lepas. Ga tau diri!

Dua orang sepupunya Abang, mejadi anggota DPRD Tk.II, satu di kota A, satu lagi di kota B, Kalimantan Barat. Yang di kota A keren sekali, suami istri dua2nya menjadi anggota dewan. Mereka berdua tamatan SMA. Waktu kami silaturahmi Lebaran ke rumahnya, Sang Istri cerita mereka baru pulang dari S’pore, bareng anggota dewan lainnya. Gw pun bertanya2 apa gerangan yang dikerjakan orang2 itu ke S’pore? Kalo mo studi banding, apa yang di-studikan? Apa yang di-bandingkan? Karena setau gw, kedua orang itu (baca: sepupu Abang, otomatis sepupu gw juga) ga bisa berbahasa inggris. Atokah bahasa sehari2 di S’pore adalah bahasa Melayu? Di ujung cerita, gw hanya melempar secuil senyum serta anggukkan kepala sebagai bentuk menanggapi, saking ga tau harus bicara apalagi, sebab dari keseluruhan cerita kegiatan jalan2 dan blanja-blanjilah fokus pembicarannya.

Di kota B, sodara Abang bernama, mmmmm … sebut saja Mawar. Ok, secara Mawar sangat lazim digunakan koran Lampu Merah untuk menyebut inisial seseorang [ada yang pernah baca koran ituh?], maka gw akan ubah namanya menjadi Pinus. Iya, gw ga tertarik lagi dengan nama bunga, makanya gw pilih nama pohon. Back to the topik, lakinya Pinus adalah anggota Dewan. Saat gw maen ke rumahnya, di tengah2 acara ngemil tempe goreng dengan cabe, dia ngomong begini:

Pinus : “Teh, kemaren Pinus dari Bandung loh” (mesem2)
Gw : (nambah tempe untuk kali ke-7, tanpa cabe, karena bibir dah jontor kepedesan) “Ngapain?”
Pinus : “Kan ada pelatihan istri anggota Dewan”
Gw : (muka lempeng) “Pelatihan apaan?”
Pinus : “Pokonya pelatihan gituh deh. Soalnya kan udah ada anggarannya. Oya Teh, hotel kami deket Pasar Baru lho. Jadi Pinus sama istri2 anggota Dewan lainnya belanja kesana. Tapi penuh banget. Desek2an. Makanya cuma sebentar”
Gw : (berpikir dengan serius kenapa pada cerita pelatihan yang menggunakan uang rakyat garis bawahnya justru adegan belanja di Pasar Baru) “…………….”
Pinus : (level mesem2nya meningkat jadi cengar-cengir) “Tar bulan depan juga ke Bandung lagi Teh. Ada pelatihan lagi”
Gw : (nyolot semangath ‘45) “PELATIHAN APAAN??”
Pinus : (cengar-cengir kuda lumping makan beling keselek lembing) ”Ya pelatihan istri anggota Dewan, Teh”

Temans, dua contoh itu bukan gw denger dari orang lain, media cetak, ato versi sinetron di tipi. Itu adalah percakapan nyata antara Jeng Soes versus anggota Dewan, yang merangkap sebagai sodara. Mereka pun ‘hanya’ DPRD Tk.II, bukan yang di pusat. Tapi ternyata gejala2 gilanya sama kan?!

Sekali lagi, tulisan ini hanyalah jeritan hati seorang emak2 seksi pengamat pasar, sekaligus pemerhati cowo2 ganteng kaya Tom Cruise, Ashton Kutcher, dan Raffi Ahmad di pilem ‘Jeruk Purut vs Jeruk Bali’. Gw minta maap karena gw yakin, diantara segerombolan maling2 berdasi yang kerjanya bikin miskin Negara, pasti ada barang sebiji dua biji tiga biji [banyak amat bijinya, San?] makhluk2 berhati malaikat, melaksanakan amanat rakyat dengan jujur, bersih, adil, dan membela kepentingan wong cilik.

Saran gw buat MA, sekarang kan teknologi udah luar biasa maju. Informasi2 apapun bisa dicari melalui internet. Banyak literatur yang bisa dipelajari. Kalo ga puas, bisa dilakukan korespondensi dengan staf ahli dari negara lain. Kalo masih ga puas, datangkan si ahli tersebut, toh mendatangkan 1 orang lebih murah pastinya daripada memberangkatkan pasukan secara berbondong2. Dan gw yakin masih banyak alternatif2 lainnya, yang tidak memboroskan uang negara.

Diatas itu semua, prioritas utama haruslah diletakkan pada kebutuhan2 yang tingkat urgensitasnya tinggi. Seperti saat ini, dimana bumi Jawa Tengah & Yogyakarta sedang dicumbui erupsi Merapi, tanah Mentawai diciumi tsunami, sungguh tidak patut rasanya jika duit bermilyar2 malah dialokasikan untuk perjalanan dinas ke luar negeri. Justru inilah waktu paling tepat untuk menunjukkan bahwa tanpa studi bandingpun para Anggota Dewan yang terhormat masih memiliki etika dan moral.

Note: Para pengungsi makan ala kadarnya. Di Yogya, mereka makan hanya dengan nasi + tempe + kerupuk. Bayi2 dan anak2 kecil ga minum susu, ga makan sayur, ga makan buah. Ketersediaan air terbatas. Ketakutan, trauma, menghantui setiap saat. So kelaut ajah deh yang judulnya DPR kalo masih kekeuh mo STUDI BANDING. Oya, ke sumur juga boleh. Ato sekalian ke Merapi biar icip2 sedikit gimana rasanya ‘wedhus gembel’. Salam metal!!
Note lagee : Udah tau kan tentang Gubernur Sumatera Barat yang jalan2 ke German pada saat Mentawai kena tsunami? Ya ampyun Om, lo tu yee kebangetan amath!! Rakyat lo menderita, banyak yang wafat, luka2, keilangan rumah, keilangan sanak sodara, kocar-kacir cari tempat aman, eh lo malah pelesiran!! Awas yah kalo yey perjalanan dinas ke Miri, gw akan samperin tempat lo nginep, dan kalo ketemu, gw cincang ampe halus!!! [emak2 esmosi mulai ngasah golok].
Lanjuuut Maaaang - Studi Banding? Ke Laut Ajah!!

Tuesday, 26 October 2010

Commercial Break : 17.10.2010

Rencana hari ini mo mosting cerita mudik episode 2, tapi dikarenakan ada acara spesial diikuti dengan kejadian yang bikin darah gw mendidih [tatuuuttt], maka iklan dulu deh sekejap dua kejap. Yuks mareee Temans dimulai rumpi2nya.

Tanggal 17 Oktober merupakan hari istimewa buat kami. Tepat jam 12.45 am, taun 2008, di Bintulu, ada emak2 bohai, yaitu gw, yang memberojolkan seorang baby manis, lewat operasi Caesar. Operasi dilakukan mendadak, bukan karena petunjuk Si Mbah tanggal 17 merupakan tanggal baik, tapi Ybs (yang bersangkutan) tanpa diduga tanpa dinyana udah bukaan 2, padahal posisi Jabang Beibeh sungsang sesungsang-sungsangnya [binun dah bacanya]. Sesuai rencana awal, baby perempuan itu diberi nama Zahia Shahmin Najla. Nama indah diambil dari bahasa Arab, dari sebuah buku yang dibuka diam2 sampulnya, di Gramedia Pontianak. Artinya kurang lebih adalah seperti ini: putri cantik dan cerdas, bermata indah, dan baik keturunannya. Tersematlah doa Ayah Bunda, berharap permata hati belahan jiwa akan menjadi seperti yang didoakan. Amien.

Dan tanggal 17 Oktober lalu, sang baby genap berumur 2 taun. Betapa waktu berlalu sangat cepat. Perasaan baru kemaren mules2 eh sekarang si anak dah menjelma menjadi gadis. Baru kemaren udelnya puput, eh sekarang dah pandai pilih baju sendiri. Baru kemaren giginya ompong, belom nongol sebijipun, eh sekarang dah minta kawin [nah lho?!?!]. Terus perayaan hari lahir Zahia gimana Bun? Dirayain ga? Secara gw dan Abang penganut say-no-to-b’day-party-yang-berlebihan, maka dengan sederhana ajah kami (baca: Zahia + AyBun + Uti) memperingatinya. Hari Sabtu Ayah masak nasi kuning spesial + telur dadar diiris2 halus + sambel teri kacang. Bunda kebagian tugas bikin ayam goreng + daging kecap. Loh ko masak2nya kecepetan 1 hari seh Jeng, kan ultahnya Minggu? Sengaja masak sehari sebelomnya, coz Minggu pagi rencana sarapan dengan nasi kuning & the gank. Ga mungkin toh gw bangun jam 2 pagi, disaat ayam masih pada grok2 dan maling beraksi, untuk masak itu semua?!

Oya, hari Sabtu AyBun beli kue tart di Mega Hotel, cheese cake campur coklat tiramisu. Harganya lumajan murah bo, karena kue diskon alias buy 1 free 1, jika belinya diatas jam 6 pm. Dengan 40 RM [ga nyampe 120 rebu rupiah], kami mendapatkan cake super uenak, rasanya uedan tenan, bikin hati gembira, lidah tertawa, dan lupa akan tanggal tua.

Hari-H. Zahia bangun jam ½ 8 pagi. Langsung menuju kulkas sambil bilang “Nda, cake kakak”. Hihihi, inget ajah doski sama yang enak2. “Nanti yah Sayang Bunda keluarin cakenya, takut melting. Sekarang Zahia mandi dulu biar cantik dan wangi”. Sementara gw mandiin Zahia, Ayah dan Uti heboh di ruang tamu. Yang satu sibuk niupin balon ampe bibir jontor, satu lagi sibuk menghias2 balon dan topeng. Habis mandi, pake baju pinky hasil pilihan sendiri, mulailah Zahia pecicilan, lari kesono-kemari bawa2 balon. Gembira banget pokonya.

Jam 9 cake dikeluarkan dari kulkas. Pasang lilin, nyalain api, kami pun mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya. Loh koq? Emang peringatan 17 Agustus?! Maksud gw, nyanyiin lagu medley ‘Selamat Ultah-Happy B’day to U-Tiup Lilin-Potong Kue-Twinkle2 Little Star’. Yang terakhir emang agak2 Jaka Sembung bawa gentong, ga nyambung nyong, tapi wajib dinyanyikan karena merupakan lagu paporit. Bergantian Zahia mencium & menyalami tangan kami. Ya Allah, sehatkanlah Zahia, panjangkanlah umurnya, jadikanlah ia anak sholehah, anak yang selalu menjalankan perintah-Mu dan takut akan larangan-Mu. Ya Allah, bimbinglah kami, orang tuanya, agar senantiasa mengajarkan kebaikan kepada Zahia. Amien ya robbal’alamin.
Balon hasil tiupan Ayah. Dasar AyBun kaga modal, masa balon & topengnya Uti yang beliin seh?!

Kado dari Uti. Lagi2 AyBun ga modal. Isinya papan tulis kecil beserta spidol, kaca + sisir, dan pinsil. Semuanya serba kuning
Bikin ngiler kan ngeliatnya? Slrruuuuuuppppp

Lalu seperti biasa, rutinitas dimulai. Nyuapin makan Zahia, kasih susu, bikin jus buah,nonton Barney, main, bobo siang. Zahia grok2 jam ½ 2, AyBun nonton DVD non-bokep, pilem action, judulnya The Xpendables. Jam ½ 4 Princess bangun, kamipun siap2 pergi ke Miri City Fan, swimming time ... horeeee!!

Ini pertama kalinya, setelah 11 taun, gw kaga berenang, baik di kolam renang, kolam ikan, sungai, danau, laut, ato empang. 1 bulan sebelum Lebaran, gw dah beli baju renang muslimah, merah warnanya, secara online. Sayang beribu sayang, ampir 3 bulan si merah teronggok begituh ajah, tanpa sekalipun digunakan. Sempat juga tu baju ikut travelling puter2 pulau Jawa dan Kalimantan selama mudik [Abang rencana mo ngajak Zahia renang di Sinka Island, Singkawang], tapi kaga juga dipake2. So, sekarang lah saatnya si merah beraksi.

Zahia + Bunda + Uti mulai nyemplung ke air. Ayah jadi tempat penitipan barang merangkap juru potret merangkap cheerleaders, nunggu di pinggiran kolam, bernaungkan atap biru [di pinggir kolam ada saung2an buat para pengunjung yang ga berenang]. Setelah ampir 1 jam, dimana jari2 tangan udah kisut bin peot, kami mengakhiri pelajaran renang hari ini. Tapi sodara2, ngeluarin Zahia dari sono bener2 butuh perjuangan dan tenaga kuli. Ngamuk tu bocah pas diajak mandi, mau renang lagi. Mana teriak2 kaya lagi dianiaya emaknya pula. Sabar San, sabar! Pergumulan ibu anak tersebut berkahir damai. Kami menuju pancuran. Uti gendong Zahia, Bunda mandiin, Ayah pakein baju. Kerja sama yang elok dan terorganisir rapih, bukan?

Tiga Generasi. Nenek, Anak, dan Cucu demen banget maen air.

Well, bagi Bunda yang rindu akan air [ketauan deh jarang mandi], bersama Uti, nyebur lagi ke kolam dewasa. Ayah sebelumnya mewanti2 jangan ke bagian yang dalem, cukup di tempat 1,5 meter ajah. Beres Bos, kami akan mengikuti petuahmu. Baru ajah gw dan Nyokap akan memperlihatkan kemampuan renang versi atlit olimpiade spesialis gaya kucing garong, tiba2 seorang penjaga kolam [mohon pemirsa jangan bayangin penjaga pantai yang ada di pilem Baywatch yah, kalo ini versi kacrut] nangkring di pinggir kolam. Awalnya gw ga ‘ngeh kalo dia ada perlu sama Duo Dara Yahud (disingkat menjadi D2Y), Nyokap juga, makanya kami terus asyik ngerumpi dan pemanasan. Tapi cewe cina di samping kami ngasih kode pake tangan, mengisyaratkan tu Bapak ada perlu ama D2Y. Yo weiss, yuks kita deketin dia Mom.

D2Y : (koor) “Ada apa Pak Cik?”
BKW3 (Baywatch KW 3) : “You tak boleh swimming kat sini”
D2Y-S : “Why?”
BKW3 : “Macam mana you swimming pake kerudung. Tak bolehlah. Jika you nak mandi, guna skirt pendek, dan lepas tu barang” (nunjuk kepala gw)
D2Y-S : (muka mulai sangar, taring keluar perlahan2) “Loh, ini kan memang baju renang khsusus muslimah, Pak Cik”
D2Y-M : “Yes, ini kan swim suit. Anak saya beli baju renang di internet” [informasi yang sangat penting, sapa tau tu Bapak mo beliin anak gadis dan istrinya]
BKW3 : “Saya tahu Puan, saya pun moslem. Tapi you guna kerudung. Itu barang suci. Sedang ini tempat kotor. You mandi dengan orang bukan muhrim.”
D2Y-S : (nyolot) “Jadi kalo orang berjilbab harus berenang dimana? Ada kah kolam khusus perempuan?”
BKW3 : (senyum2 kambing bandot) “Tak da kat sini kolam macam itu. Kan saya dah kata, kalo Puan nak swimming guna saja skirt dan topi”
D2Y-S : (mata culang-cileung, mulai nyari sapa tau di pinggir kolam ada gergaji ato arit) “Aneh! Di Indonesi muslimah yah berenangnya seperti ini, dan sah2 ajah!!!”

D2Y-M : (berpartisipasi) “Iya, boleh2 ajah”
BKW3 : “Saya paham Puan, tapi regulation disini macam tu”
D2Y : (keluar dari kolam sambil mendiskusikan kejadian dodol barusan)

Sumpe deh!! Miri kan bagian dari M’sia, yang katanya Negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, ko bikin peraturan aneh binti ajaib kaya gituh? Coba deh Temans bayangin, berapa banyak jilbaber yang memiliki hasrat untuk berenang? Pasti bukan Cuma gw doang kan?! Trus dimana dunks mo menyalurkannya? Bener deh, gw mo ketawa rasanya. BKW3 ngakunya muslim, tapi nyuruh seorang muslimah untuk berenang pake rok pendek dan topi, hanya karena kerudung dianggap suci. Jadi sebenernya yang suci itu apanya? Sebuah penutup kepala berjudul kerudung kah? Ato niat seseorang untuk menjalankan perintah Tuhannya, yaitu menutup aurat? Asli, bingung gw dengan konsep kesucian si Bapak Baywatch!!!

Kami mengambil peralatan mandi dll, segera menuju ke bilik ganti. Ayah Zahia bertanya2 kenapa berenangnya udahan, cepet amat? Gw ceritain peristiwa tadi. Pembicaraan terhenti karena bilik ganti udah di depan mata.

Di mobil, gw kembali menceritakan kejadian lengkapnya. Abang menanggapi dengan tenang, kalem, beli balsem, tempe bacem [kaga nyambung!]. “Setiap tempat kan punya peraturan masing2. Kalo emang disini seperti itu, ya udah, kita sebagai pendatang harus menghormati peraturan tersebut. Ayah tau Bunda kepengen banget berenang, tapi Ayah tau kalo Bunda ga akan membuka aurat hanya demi renang. So, sabar ajah Sayang. Tar kita berenang kalo di Indonesia ajah. Ato Januari pas kita main ke KL, kita swimming di hotel, sapa tau boleh. Lagian kalo orang gila kita masa mo ikutan gila? Begitu juga dengan orang bodoh, jangan kigta jadi ikutan dongo berdebat dengan mereka. Okeh Cinta? Ayo jangan cemberut lagi, tar manisnya ilang”.

Temans, seketika itu juga gw langsung adem. Esmosi mulai beranjak pergi. Kompor ga meledaks lagi. Senyum di bibir berkembang lagi. Itulah sebabnya gw memilih Mr. Zulfadhli dari beribu2 pria di muka bumi ini [hahaha, serasa Miss universe ajah banyak penggemar. Padahal emang dari beribu2 pria itu cuma sebiji yang mau ama gw]. Kesabaran, ketenangan, kebijaksanaan, cara berpikir, semuanya membuat gw semakin bersyukur, karena Allah memberikan pasangan yang luar biasa. Bersyukur bahwa tulang rusuk Abang yang ilang ditemukan pada gw. Bersyukur atas segalanya. So, berenang? Harap you tau yah BKW3, kalo you nak masuk neraka, pliss jangan ajak2 gw. Lo beli tiket ajah sendiri, dan go head. You boleh taat dengan peraturan kerajaan, tapi gw tetep taat pada peraturan Tuhan. Catet!!!

Note : Jadi kepikiran kenapa gw kaga diusir dari tadi pada saat nemenin Zahia berenang di kolam anak2 yah? Apa karena anak2 masih suci jadi kesucian tu kerudung dianggap bisa terjaga??

Lanjuuut Maaaang - Commercial Break : 17.10.2010

Thursday, 21 October 2010

Mudik Episode 1 : Berangkat Maaaannnnggg

Hah?? Terakhir mosting tanggal 31 Agustus? Sekarang dah tanggal berapa Jeng Soes? Kemenong aje?? Yup yup yup, ekye tau bahwa alasan mudik udah basi untuk menjadi kambing hitam dalam kasus absensi kali ini. Gw dan keluarga udah mendarat dengan selamat di Miri pada 28 September yang lalu. Itu berarti 23 hari telah berlalu, dan selama itu pula emak2 pemalasan macam gw sama sekali tidak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tulis-menulis di blog. Penyebab utamanya tidak lain tidak bukan adalah infeksi virus pemalas kronis. Virus berbahaya ini membuat gw sama sekali lupa daratan. Untung ga ampe lupa anak dan suami.

Ngomongin seputar mudik, sumpeh deh pulang kampung kemaren bener2 menyenangkan, meskipun badan remuk redam, dan dompet mengalami krisis secara perlahan namun pasti. Tour dari satu tempat ke tempat keluarga yang laen. Kami berstatus sebagai makhluk nomaden karena stay di 1 kota biasanya hanya semalem alias numpang tidur. Temans jangan tanya mengenai cucian, pening gw! Masa nyuci di Jakarta, jemur di Tambun, ngeringin di Cilegon, nyetrikanya di Pandeglang. Tapi Alhamdulillah semua berjalan lancar, walopun ga 100 % rencana bisa terealisasi, misalnya: makan bakmi GM, ga kesampean karena kejauhan dari rumah Ua gw; belanja di Tanah Abang, dibatalkan mengingat penuhnya tu tempat menjelang Lebaran; ketemuan dengan beberapa teman, ga terlaksana sebab berbagai alasan. Kekuatan fisik Zahia juga patut diacungin jempol. Wong emak’e dan bapak’e udah tepar muter2 eh si jali2 mah teteup seger buger. Luarrrrrr biasaaaa!

Rabu, 1 Sept

H-1 sebelum mudik. Gw sahur seperti biasa. Bangun tidur jam ½ 7 perut ga enak banget. Kembung berasa lagi dipompa. Ulu hati kaya diperes2 sama tangan Ade Rai. Keringet dingin membanjiri punggung dan leher. Kepala pusing, berat bukan main. Wah wah, ada yang ga beres neh! Bener ajah, jam 8 gw menggigil, selimutan, padahal ga nyalain AC ataupun ceiling fan. Jam ½ 9, muntah 1 ember. Semua makanan di tembolok keluar dengan sukses. Terakhir, muntahannya berbentuk cairan berwarna kuning. Jackpot! Alhasil gw batalin puasa, minum teh anget, minum obat, mencoba untuk tidur walo mata dan otak ga bisa diajak kompromi. Abang dateng jam 12 waktu istirahat siang, ngajak ke Dokter. Gw sebenernya ga mau, tapi doski maksa karena kuatir besok bininya tepar di perjalanan. Kata Abang gw keliatan pucat pasi dan lemah tak berdaya [asal jangan lemah syahwat ajah Jeng hohoho].

Dokter Daniel memvonis gw terkena maag. Beliau menyarankan gw disuntik obat penahan sakit + vitamin. Aduh Doc, ekye kan tatut sama jarum suntik! Sempat terbesit niat untuk melarikan diri, tapi menimbang dengan seksama bahwa area klinik Desa Indah ini ga dilewatin angkot / bus / becak / bemo / ojeg gendong, maka gw membatalkannya. Ya sutralah, gw menyerah, toh dipenetrasi sedetik dengan jarum Insya Allah akan memberikan kesembuhan. Bismillah.

Sampe rumah, makan, istirahat. Alhamdulillah sore hari badan gw berasa agak enteng. Malamnya, sebagai seksi per-packingan gw ngeberesin lagi koper2 yang belom digembok.Well, cukup kayanya untuk malam ini. Gw grok2 jam 9 teng, balapan bikin pulau di bantal pake iler sama Zahia. Abang masih kelayapan ke tempat sodara, ngabarin kalo kami besok cauw dari Miri, sekalian nganterin ikan goreng.

Kamis, 2 Sept

Bangun jam 2 pagi dalam keadaan seger buger. Nyiapin makan sahur, beres2, nyuci piring, finishing packing, mandi, dandan. Beres semua, baru deh bangunin Pricess Zahia, mandiin di subuh buta jam 3.30 am, pakein baju. Berangkat dari rumah ke airport jam 4 teng. 30 menit kemudian nyampe di airport. Kami berhasil memecahkan rekor sebagai orang pertama yang dateng, petugas2nya belom ada keliatan barang sebiji pun. Mana gelap gulita pula, lampu belom dinyalain. Yeeee, tau gini bawa senter deh dari rumah!

Setelah menge-drop gw, Zahia, dan nyokap, Abang balikin mobil ke kantor [peraturan perusahaan pada waktu cuti mobil harus disimpen di kantor, kalo disimpen di rumah ngeri ada apa2]. Eits, ko gw ngerasa ada yang ilang waktu ga sengaja ngeraba tangan kanan, tepatnya jari manis? Mmmm ... apaan yah?? Ya amplop, cincin kawin gw ketinggalan di kamar mandi!! Gw memohon kepada Abang chayank untuk ngambil tu cincin sebelom ke kantor. Reaksi Abang? Murka!! Yakin deh kalo ada benda tajam di sekeliling situ bisa2 gw kena rajam. Dalam situasi runyam begituh, kunci rumah yang seinget gw udah disimpen dengan baik dan benar di dalam tas ga ketemu pula! Wadooohh, makin meledaklah kawah candradimurka. Dodolnya gw, 5 menit mencari dengan gerasah-gerusuh, akhirnya ketemu juga kunci rumah tercinta. Hayo tebak dimana sodara2 ketemunya? Hehehe, plizz jangan ikutan esmosi terus mentung ekye pake asbak, karena kunci itu ditemuin di deket mobil, di atas aspal. Kuncinya jatoh ke jalan. Ngeliat itu, Abang super duper ngamuk. Ampir copot pintu mobil dibanting. Maapkan keteledorankyu yah Cinta. Hiks!

Menit2 bergulir cepat. Jam di tangan menunjukkan pukul 5.40 am. Sholat subuh udah. Pipis udah. Ngemil2 udah [Zahia dan Bundanya ga puasa]. Ngupil udah. Tawaf keliling airport 7x udah. Airport udah rame. Di depan counter check in gw liat antrian panjang persis kaya pembagian BLT. Tapi Abang belom juga dateng. Kami belom check in. Nyokap merepet mulu dari tadi “Kamu neh Nak, harusnya mah cincinnya ga usah diambil. Kalo Abang ngebut terus ada apa2 gimana coba?! Lagian leler banget sih jadi orang?! Makanya pas mandi cincin ga usah dibuka. Ato kalo mo dibuka disimpen di tempat yang mudah dilihat. Blablablablablabla”. Pagi2 dipidatoin panjang lebar, fiuuhh! Iya iya, maapkan anak manismu, ibunda tercinta. Akyu janji akan mengubah sifat pikun ini [sambil berfikir serius ‘ada yang tau ga seh obat untuk penyakit pikun akut?’]. Omongan Nyokap barusan mendengung2 di telinga caplang gw. Mulai parno melanda jiwa. Kenapa Om Zul ganteng belom juga nongol? Apa terjadi sesuatu di jalan? Apa saking ngebutnya ditangkep polisi? Ato nabrak sesuatu? Jangan2 kami ketinggalan pesawat karena di tiket schedule flightnya jam 6.20 am (= 30 menit lagi)? Ohhhh noooooo!!!

Alhamdulillah jam 6 kurang sedikit Abang muncul. Betapa leganya gw. Langsung dengan brutal gw peluk sembari minta maap. Meskipun awalnya dijudesin, lama2 luruh juga doski ngeliat ketulusan dan jelitanya Sang Istri. Amarah pun berhasil diredakan.
Ajegile Jeng bawaannya banyak amit. Indonesia banget dah kemana2 bawa kardus.

Pesawat Malaysia Airlines tujuan Kuala Lumpur berangkat dari Miri sesuai jadwal. Kami gudbay dadah dulu sama Nyokap [Beliau menggunakan Air Asia, berangkat jam 8]. Kenapa pisah pesawat Ceu? Harap maklum pemirsa, kami kan tiketnya dibeliin perusahaan, makanya mampu pake yang mahalan. Sedangkan tiket Ibu Noortje disponsori CV. Zulfadhli Maju Jaya, so maap lahir batin kalo pake yang murah meriah merekah sumringah.

Di pesawat Zahia boro2 niat bobo, heboh nunjuk2 kesono kemari, ga bisa diem. Pas mo take off, Zahia minta nenen. Pas dikasih nenen, minta gendong. Digendong, malah ngambil majalah dan nyobek2 kertasnya. Wedew! Tau begini tadi disimpen di bagasi ajah bareng koper. Oya, ransumnya dikasih apaan Jeng? [mentang2 kaga puasa fokus ke makanan mulu]. Pramugara indihe ganteng nawarin mau nasi lemak ato mie goreng. Kami minta 2 nasi lemak, dan 1 mie goreng. Di dalam kotak breakfast ada juga buah (2 potongan dadu melon dan 2 potongan dadu nanas), Kit Kat, dan orange juice. Ini dia penampakannya:

Rasa mie gorengnya jangan ditanya, sama Indomie ajah masih enakan Indomie. Tapi ga usah kuatir, gw makan ampe abis koq, kecuali kotaknya. Orange juice & KitKat dibekel, buat oleh2 Uti hehehe.

Zahia dapet gift buku cerita mini Teddy Bear. Langsung dikekepin di ketek kaya emak2 jaman doeloe nyimpen dompet kalo belanja ke pasar.

Zahia lagi anteng. Mau duduk manis dengan tenang. Situasi adem ayem tentrem, aman terkendali.

8.30 am nyampe di Kuala Lumpur Int’l Airport (KLIA). Berarti masih 4 jam lagi nunggu pesawat ke Jakarta. Secara ndeso, 1st time bagi gw dan Zahia menginjakkan kaki disini, kedua kalinya bagi Abang, maka kami menjelajahi setiap jengkal bandara ampe botak dan varises, dengan mulut ternganga2 [lebay!]. Busyet dah, keren amat nyak. Segala sesuatu tertata dengan baik, teratur, jelas (informatif), dan megah. Tapi kalo dibandingin dengan airport tercinta Soekarno Hatta, teteup dunks Soe-Ta juara, nomer 1, paling top di dunia. Mana lagi coba bandara internasional di muka bumi ini yang hobi mati lampu and radarnya bisa mati ampe 30 menit...? [kabuuurr, takut ditimpuk ulekan sama pihak berwenang]. Untuk mengisi waktu, kami melakukan session pemotretan 8 episode. Yaaaaa, namanya juga poto model, kemana2 pasti diikutin paparazzi [mamarazzi ga bisa ikut, lagi arisan_Jayus lo San!].

KLIA Jungle Boardwalk. Taman nan asri di dalam bandara. 1 kata yang bisa melukiskannya: KEREN!!

12.45 pm. Jakartaaaa … tungguuuu kamiiiii [kalimat ini diucapkan setengah berteriak dengan nada dasar A minor, tangan diangkat ke atas membentuk huruf V dan posisi jari terkepal, tatapan garang penuh keyakinan]. Isi pesawat 90% adalah orang Indonesia. Dari logatnya banyak orang Madura, Sulawesi, dan Jawa. Oya, di Garuda gw bener2 hepi coz bisa nyolongin sendok + garpu + pisau. Gimana tangan ga gatel ngeliat peralatan2 tersebut terbuat dari besi, bukan plastik macam di MAS. Haduh, dosa ga yah? Tapi ogut ngambil ga banyak ko Tuhan, cuma sebiji dua biji, buat koleksi [gubragg!]. Makanan dan minuman juga lebih okeh dan banyak jenisnya daripada MAS. Bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa dikasih box. Zahia dapet gift boneka orang utan. Pertama kali ngeliat, boro2 tertarik, malah Zahia buang ke lantai. Lagian seh ga ada imut2nya. Bisa ga yah boneka dibalikin, dituker sama ransum makan ajah? Halah, opo toh Jeng Soes koq isi otaknya makanan wae?!

2 pm lebih sedikit. Waktu Indonesia Bagian Barat. Bandara Soe-Ta. Abang ngurus bagasi, gw sms Ua ngasih tau kami udah nyampe. Beliau ternyata masih on the way, u know lah hai bukan Jakarta judulnya kalo ga macet. Sambil nunggu, gw nyuapin Zahia. Ua Herry, kakak nyokap nomor 3, dateng 15 menit kemudian. Ya Allah, betapa rindunya gw dengan Beliau. Terakhir ketemu waktu gw merid, 2 taun lalu. Kami berpelukan. Lama, lama sekali. Terurailah rindu itu, setelah sekian lama menggenang dalam dada. Zahia yang biasanya ga mau dipeluk, dicium, digerepe2 sama orang yang baru dikenal, kali ini tumben2nan langsung mau. Apa pengaruh botaknya Ua yah jadi Beliau keliatan kinclong di mata Zahia?

Macet. Macet. Macet. Entah kenapa gw kangen ngeliat kemacetan. Eksotis. Di Miri atopun Bintulu, ga pernah bisa dijumpai situasi seperti ini. Pengemudi maen selonong boy, itu hal biasa. Jarak antar kendaraan mepet naudzubilah, itu lumrah saja. Jakarta, bro! 3 jam kemudian tibalah kami di Pondok Gede. Alhamdulillah ya Allah perjalanan kami lancar, sampai rumah dengan selamat, dan sebentar lagi adzan magrib [maksud lo San?].

Ua Sully, istri Ua Herry, nyiapin menu buka puasa yahud markeyud: sayur kacang merah + daging, tempe tahu, ayam goreng presto [tulangnya empuk banget, bisa dimakan], sambel pedes gila, lalapan. Mantabb! Sebagai emak2 menyusui, maka ga salah dunks gw kesurupan nambah 3x. Sementara AyBun makan, Zahia main sama kakak sepupunya, Zahra, yang berumur 2,5 taun. Mereka langsung deket. Gw seneng banget, soalnya sempet kuatir Zahia susah bersosialisasi dengan orang lain secara di rumah jarang main dengan teman sebaya [beberapa tetangga kompleks emang punya anak balita, tapi di Miri mah beda ama di Indonesia. Boro2 maen bareng, pagernya ajah pada digembokin dan si anak hanya boleh main di halaman rumah]. Dasar preman, semua maenan Ka Zahra dijajah, mulai dari sepeda, kuda2an karet, meja rias lengkap dengan alat dandan, masak2an, mobil2an gede, buku cerita, ampe yang perintil2 kecil. Kalap yah Nduk? Kasian deh kamyu jarang dibeliin mainan sama AyBun. Gw & Abang emang jarang beliin Zahia mainan, paling buku, puzzle, ato mainan2 yang kami anggap bisa meng-edukasi.

Perut kenyang, hati riang, mata remang2. Maksud hati mo langsung kebo, apa daya kebo tak sampai. Sekitar pukul 7 kami harus cabut lagi ke airport jemput Nyokap. Mobil penuh sesak, semuanya kepengen ikut ngejemput. Tambah penuh setelah diisi tas bawaan Mama. Dalam perjalanan pulang, gw dan Zahia langsung pingsan tidak sadarkan diri. Nguantuks tenan sodara2. Hhhooaammm … gudnite everybody. Have a nice dream.

Jum’at, 3 Sept

Sahur, sholat subuh, kebo lagi ampe jam 11. Bales dendam ni ye! Siang itu kami ga kemana2, ngendon di dalem rumah, golar-goler. Zahia sibuk main sama Ka Zahra. Abis ashar, rombongan TKI (baca: kami ber-4) + guide (baca: Ua Sully, Zahra, Iwan ARTnya Ua) olahraga sebentar ke Pondok Gede Mall, ngangkot. Jam segitu macetnya jangan ditanya. Gw sesek napas gara2 kebanyakan ngirup asap knalpot. Yang lucu, tiba2 naek seorang pemuda berambut punk, baju u-can-see-my-keteks, pake kalung + gelang + anting di seluruh areal badan seberat 2 kilo, bawa tas kecil. Tu makhluk antah berantah tepok tangan sambil kumur2 sebentar trus minta duit ke penumpang dalam angkot. Karena ga ada 1 orang pun yang ngasih duit, dia langsung loncat turun, marah2. Zahia bengong kaya kuda lumping ngeliat yang begituan. Hehehe, ga usah heran, Sayang. Inilah ibu kota! Lebih kejam dari ibunya mak lampir & grandong.

Di mall kami berpisah. Gw, Abang, Zahia cabut ke Ramayana [laki gw demen banget belanja disono, harganya lumayan tiarap]. Nyokap cs pergi ke tempat service henpon. Rencana belanja berantakan dan akhirnya dipending karena Zahia lari kesono kemari, kaga mau dipegang, ama Bundanya digendong nangis jejeritan [ya ampyun, serasa lagi nyulik anak orang!], padahal orang berjubel2. Daripada terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan (baca: anak ilang), maka kami langsung keluar dan nongkrong di tempat janjian ketemuan ama Nyokap cs. 15 menit menanti, formasi Power Rangers kembali lengkap. Ups, ampir lupa kalo gw ngidam J-Co. Mampir dulu beli J-Co mini 2 lusin dan Bread Talk, kebetulan otletnya sebelah2an. Kami buru2 pulang karena sebentar lagi udah mo buka puasa.

Malam ditutup dengan acara rumpi2 berjamaah ampe jam 9 lewat. Temans, bukannya gw kafirun kaga mo tarawih, tapi sholat bawa Zahia yang ada malah bisa terjadi kerusuhan. Kalo ditinggal di rumah pasti ngamuk. So, demi ketentraman umat maka gw memutuskan untuk tarawih di rumah ajah.

...... To be continue ......

Next : Ketemuan beberapa temans blogger di Bekasi MM; reuni di Bogor; nginep di Tambun
Lanjuuut Maaaang - Mudik Episode 1 : Berangkat Maaaannnnggg

Tuesday, 31 August 2010

Mudik 'Tlah Tiba

rSemingguan ini gw lagi hobi banget nyanyiin lagunya KD yang ‘Menghitung Hari’. Ga di dapur pas masak, ga di WC pas nyetor, ga di kamar pas nenenin Zahia, soundtracknya pasti lagu itu. Kenapa Jeng, persiapan konser kah? Bukan, bukan! Semenjak merid gw udah mengurangi aktivitas dibidang tarik suara dan tarik tambang. Penyebab utamanya adalah … karena … toet-toet-toet [suara terompet] ... sebentar lagi … TANGGAL 2. Itu artinya mudik ‘tlah tiba. Hurraaaaaayyyy!! Gile, belom pulang ajah senenengnya udah kebayang. Tiap malem yang dilamunkan sebelom kebo pasti Bakmi GM, Tanah Abang, Bread Talk, Melawai, dst … dst. Ampe tanpa terasa iler menetes di bantal, membentuk tato kupu2 [emang Cuma Luna Maya yang punya tato kupu2?!], dan pulau Kalimantan bagian barat daya agak belok sedikit [Anda binun? Sama, gw juga!].

Persiapannya apa ajah neh Jeng Soes? Banyak ga bawaannya? Biasalah, ga banyak koq. Cuma koper segede alaihim gambreng 2 biji, tas ransel 1 biji, tas Zahia 1 biji, kardus ukuran sedang 2 biji [Indonesia banget kan gw kemana2 bawa kardus?], tas tangan ekye 1 biji, dan stroller Zahia. Ga banyak kan?? Dan semuanya itu udah pasti yang ngangkut adalah laki tercinta, Zulfadhli HM. Hihihi, gapapa kan Yah sekali2 jadi kuli panggul? Maap Bunda cuma bisa bantu doa, lagian kata Dokter Bunda kan ga boleh bawa yang berat2 dulu? [hohoho, kuret memang alasan yang paling tepat].

Beneran deh, jaman masih solois alias single happy, yang judulnya balik kampung pasti ga ribet2. Bawa badan plus oleh2 ajah udah cukup. Baju mah kaga usah dibawa, wong di rumah banyak. Tapi sekarang, oh noooo!! Bener2 kaya pengungsi. Dan tau ga Temans, berhubung gw punya penyakit pikun berat, packing dicicil dari seminggu yang lalu. Barang2 yang mo dibawa kudu dibikin listnya terlebih dahulu di buku, dan jikalau barang yang dimaksud udah dimasukkin ke koper, listnya dicontreng. Parahnya, walopun udah di list masih ada ajah barang yang lupa dibawa. Hiks!

Kehebohan juga terjadi pada saat membesihkan rumah dan isi kulkas. Laki gw tuh kalo mo meninggalkan rumah untuk jangka waktu yang lumajan lambreta, segala jenis peralatan listrik wajib dimatiin. Yang berabe adalah kulkas, karena isinya harus dikosongkan. Nah kaya sekarang, stock ikan masih ada 4 plastik dan nugget ½ kg. Mo diabisin sendiri ga mungkin lah yaw! Semaruk2nya gw manalah kuat untuk menyikat tandas itu semua [kalo di M’sia kalimat ini berarti menyikat kamar mandi. Tandas = WC]. Maka rencana hari ini ikan akan gw balado, terus kirim2 dah ke tetangga. Untuk melaksanakan niat tersebut, dari abis saur tadi gw langsung berkutat dengan ulekan untuk menumbuk cabe ½ kilo. Bujug dah, jagan ditanya pegelnya ni tangan! Mana ulekannya mini pula, jadi perlu 7 kloter untuk numbuk cabenya [gw& Abang ga sukacabe yang diblender,coz rasanya jadi ga enak].

Oya, ini dia schedule flight kami :

2 Sept
Miri - Kuala Lumpur (MH 2551)
06.20 - 08.30

2 Sept
Kuala Lumpur - Jakarta (GA 821)
12.45 - 13.45

15 Sept
Jakarta - Pontianak (GA 502)
11.00 - 12.20

27 Sept
Pontianak - Jakarta (GA 503)
12.55 - 14.15

27 sept
Jakarta - Kuala Lumpur (GA 818)
18.55 - 21.55

28 Sept
Kuala Lumpur - Miri (MH 2594)
13.15 - 15.30

Ocreh deh, sekian dulu kabar2i nya. Ekye mo lanjud bikin bumbu baladonya. Buat Temans yang mo mudix juga, Titi Dj Rhoma Irama yah. Salam buat keluarga di kampung halaman tercintah. Oya, buat Teh Lidya (Mama CalVin), Teh Vera (Mama Azka & Alisha), Mba Irma Senja, Mba Ririn (BunDit), Mba Fitri (Ibu FaiDzaky) jangan lupa kita ketemuan di MM tanggal 4 jam 11 siang [kalo yang lain mo ikutan sok monggo datng ajah kesono]. C u there, Temans.


Tentang Awards

Udah lama gw dapet awards2 ini, tapi sorry yah Say baru sempet majangnya. Thanks buat Temans yang udah memberikan.

1. Awards dari Sukrawan Madi (Tukang Colong), mahasiswa jurusan kimia di Udayana. Sebenernya dah lama gw mo nanya kenapa doski menyebut dirinya Tukang Colong? Apakah hobi ngambilin jemuran tetangga? Huehehe, segera deh ekye mengamankan cucian, takut kolor ijo paporit Ayah Zahia jadi sasaran.



2. Award dari Mba Reni, Mamanya Shasha yang semangat nge-blognya luarrr biasa dan patut diacungin 4 jempol. Beliau menganugerahi Hottest Female Blogger. Jadi malyu akyu, secara gw emang hot pisan (karena hobi deket2 kompor). Thanks yah Mba.


3. Award dari Mba Fanny, Sang Cerpenis, sebagai tanda mata atas postingan seceng-nya. Waduh, Mba yang satu ini emang ajegile! Lah gw mo nyampe angka 100 ajah lamaaaa banget, die dah 1000. Salut dah!!


Lanjuuut Maaaang - Mudik 'Tlah Tiba