Wednesday 28 March 2012

Bagaimanakah Kondisi TKI di Kebun / Ladang di Malaysia Sarawak

Sebelum ini gw udah beberapa kali posting mengenai TKI di Malaysia. Dan kali ini gw juga pengen sharing aja pengalaman yang gw lihat dan hadapi sendiri. Semoga rakyat Indonesia yang masih memiliki cita-cita ingin bekerja di Malaysia sebagai Kuli / Pekerja Kasar / General Workers bisa mempertimbangkannya paling tidak 3 kali mikir lagi agar tidak ada lagi penyesalan di kemudian hari.

Sebagai prolog dalam postingan kali ini gw pengen memperlihatkan beberapa foto ekslusif mengenai kondisi factual & real sodara2 kita yang "terpaksa" bekerja sebagai kuli di negeri orang. Kondisi mereka sebetulnya sangat memprihatinkan dan terkadang sungguh jauh daripada kondisi memadai untuk prasarana & sarana buat manusia pada umumnya.

Sulit bagi kita men"judge" perusahaan kurang perhatian ato kurang peduli terhadap kondisi mereka, yang sebetulnya terjadi adalah hukum ekonomi supply & demand. Sangat di sadari bahwa ini juga adalah ulah dari banyaknya agent-agent dari Indonesia sendiri yang "menjual" sodara2 mereka ke Malaysia. Kurangnnya informasi yang "benar & baik" dan banyaknya penipuan dan kebohongan yang sengaja di buat oleh berbagai pihak telah menjerumuskan banyak generasi muda kita yang pada akhirnya gak punya pilihan ketika sudah sampai di Malaysia. 

Mari coba kita telaah beberapa foto2 mereka yang sudah memutuskan untuk bekerja di Malaysia :
Hidup dalam tenda seperti ini adalah menjadi keseharian bagi pekerja Ladang dan mereka harus melalui situasi seperti ini hingga akhir kontrak kerja yang biasanya 2 tahun atau kadang juga mereka biasanya lari dari camp / ladang dengan tanpa di lengkapi dengan passport, karena semua dokument mereka di simpan di kantor. Hidup dalam terpal seperti ini kalau siang sangat panas sekali dan kalau malam sangat dingin sekali. Tidak ada supply air bersih, listrik apalagi internet dan sinyal telpon. Jadi memang terasa hidup dalam dunia purba kala.

Camp ini didirikan diatas bukit dan untuk menuju sumber aiar terdekat adalah di kaki bukit yang mengalir air sungai kecil. Sungai ini bersifat temporary, artinya kalo pada musim hujan maka air ada dan kalau tidak hujan maka sungai ini bisa di pastikan juga akan kering. Terbayangkan gak bagaimana mereka harus membuang air kecil dan besar, dimana itu? disini tidak ada WC / MCK jadi yach... panadai2 sendirilah kalo udah tahu pengen buang hajat. Sehingga sanitasi dan kebersihan di sekitar wilayah camp seperti sangat tidak baik.

Camp semi permanen, camp ini adalah untuk para mekanik dan merupakan bagian dari sebuah camp besar. Perhatikan secara detail kondisi sekitar camp yang sangat jorok dan banyak sekali tumpahan minyak solar / oli di tanah.

Camp yang seperti ini di sebut sebagai camp tarik / skid house sebab pola camp seperti ini memang sudah di design sedemikian rupa sehingga bisa di bawa oleh bulldozer / excavator kemanapun wilayah yang diinginkan.
 
Ini juga adalah Skid House. perhatikan 2 batang kayu besar sebagai penyangga bagunan di bagian bawah (pondasi). Skid house ini sudah di modifikasi oleh pekerja sehingga ada teras nya dan juga gak ketinggalana kandang ayam. Jadi kalo mereka pindah sekalian bawa kandang ayam. Bagaimanakah rasanya hidup dengan ayam yang hanya dipisahkan oleh sehelai dinding kayu. Pasti setiap pagi akan menghirup udara yang cukup sembriwing.

Ketika para pekerja sudah pergi dan kemudian Skid house ini ditinggalkan maka kondisinya sangat memprihatinkan. tampak bagian atap sudah habis di gondol maling dan yang tersisa hanya rangka dan pondasi bagunan saja.

Tenda ini di huni oleh 18 orang pekerja. Sama seperti tenda / camp pekerja yang lainnya. Camp seperti ini juga tidak dilengkapi dengan WC. Untungnnya di dekat camp ini ada spring water jadi pasokan air bersih yang sangat segar cukup tersedia.

Ini adalah camp yang di tempati oleh pekerja2 di Nursery ato bagian pembibitan pohon / tanaman. Kebanyakan menggunakan skid house sebagai perumahan karena harga yang relatif murah dan sangat mudah untuk di pindahkan.

Inilah nasib Skid House yang sudah di tinggalkan dan gak segera di amankan ke camp induk. Jadi jangan heran orang2 kampung di sekitaran camp di Malaysia juga melakukan tindakan brutal looohhh. Ini buktinya...
 
Nah dari tenda yang di huni 18 orang tadi di atas... ini adalah gambaran real di bagian dalamnya. Please imagine penonton, bagaimanakah kondisi yang sangat crowded di dalam tenda ini?... tetapi apakah ini memang keinginan mereka???. Ini adalah kenyataan yang harus di jalani oleh TKI kita di malaysia terutama yang bekerja di ladang.

Perhatikan di bagian belakang tenda. Yes, itu adalah seperti danau kecil  atau apalah namanya yang merupakan air yang tidak bergerak alias tidak ada siklus. Seluruh penghuni camp / tenda ini akan mandi dan mencuci pakaian mereka dalam kolam ini, bayangkan kondisinya sungguh memprihatinkan.

Gak beda jauh dengan beberapa foto2 diatas juga. Inilah kondisi real sebagain warga Indonesia yang memilih bekerja di Malaysia dan harus rela hidup dalam tenda dengan fasilitas yang sungguh sangat mengenaskan.

Ada juga TKI yang bernasib cukup baik dan hidup di camp seperti ini. Mereka bekerja di bagian logging dan seperti lazimnya budaya dalam camp logging, segala fasilitas buat manusia cukup tersedia secara baik walaupun mereka juga hidup dalam Skid House.
Inilah salah satu pekerjaan harian buat TKI yang memilih bekerja di Ladang / Kebun. Ini adalah gang / kelompok wanita dan juga "Banci". Hiksss.... hiksss ini benar looh. Di camp ini tercatat ada 9 orang banci dari Indonesia.

Kreatif. Kolam ikan yang mereka bikin dengan menggunakanterpal ini di buat di atas sebuah gunung dengan ketinggian sekitar 650 mdpl. Please imagine... keterbatasan tetap membuat mereka masih kreatif. di belakang tenda mereka adalah jurang loh.
Nah demikianlah beberapa foto2 ekslusif mengenai kondisi real TKI sanga pahlana Devisa di Malaysia khususnya di Sarawak. Apakah masih manusia namanya para agent, petugas2 / PNS yang selalu memeras uang-uang ringgit mereka ketika mereka pulang di pintu perbatasan / airport? sungguh berat usaha dan perjuangan mereka untuk mengumpulkan uang ringgit dan dengan semena-mena banyak orang2 di Indonesia memeras mereka. Sungguh memang manusia adalah srigala buat manusia lainnya. Menurut orang bijak dan arif..... : "ini adalah salah satu ciri-ciri negara miskin (hobby menjarah, hobby memeras, tidak ber perikemanusiaan, etc)". Ampuuunnnn....


Marudi - Sarawak
Lanjuuut Maaaang - Bagaimanakah Kondisi TKI di Kebun / Ladang di Malaysia Sarawak

Wednesday 21 March 2012

Visit to Kuching Sarawak Malaysia (Part II)

Tulisan ini adalah kelanjutan cerita mengenai Travelling ke Kuching part I. Perjalanan kali ini adalah dalam momentum memperingati Wedding Anniversary ke-4 kami. Seperti kebiasan kami setiap tahun dalam mensyukuri nikmat Allah SWT, maka untuk tahun yang keempat ini kami menjalankan travelling Kuching. Untuk liputan selanjutnya mari kita lihat dalam cerita bergambar saja.

In front of Miri Airport. 04th Wedding Anniversary start from here..... Lihat bagasi kami gak begitu heboh kan untuk 4 orang passengers.. gak begitu heboh. Trip to MYY - KCH by Air Asia.

Karena masih menunggu gw yang check in and drop luggage maka Bunda and Double Zee ngetem di Starbucks dulu sambil ngemil Sandwich Chicken Finger and segelas coffee.

Alhamdulillah akhirnya nyampe juga di 360 Express City Center Hotel Kuching. Semua Ticket pesawat dan hotel sudah booked by online... jadi gak gambling dan semuanya berjalan sesuai rencana.

Kecapekan dan langsung tepar... emake & bapake kemana yaaa... sssttsss..... rahasia dong. Sedang pada ngapaian... eehhmmss itu juga rahasia...

Habit. Mungkin ini adalah kata2 teapt dengan hobby yang aneh2 dan narsis... berfoto di signboard hotel. Hotel ini recommended buat yang suka budget hotel.. Not really luxurious but everything is elegant and clean & tidy. 

Dipelataran Pullman Hotel.. gak jauh dari tempat kami nginep ada carousel kayak begini... tapi berhubung ini hanya buka masih dalam tahap persiapan maka Zahia belum bisa maen... soo.. supaya gak Kempunan kata orang2 di Kalbar ato kepohonan kata orang2 di Kaltim, maka Zahia walo mesi ini gak jalan juga nekat pengen naik kuda.... harap maklum ya penonton... Zahia very excited dengan maenan ini... 

Ini adalah 1st time buat Jeng Soes and Double Zee maen Ke Konsulat Jendral Republik Indonesia di Stutong Kuching. Kantor ini baru aja pindah dan konon kabarnya bagunan ini dulunya adalah show room mobil yang udah bangkrut. Staff2 KJRI Kuching sangat ramah loohhh... promosi.com  

Kalo tadi dari Hotel ke KJRI pake Taxi... maka sekarang pulang dari KJRI kami pake Bus full AC... next destination adalah The Spring Mall karena mau nyari buku buat Zahia dan juga Nonton karena ada cineplex yang bagus di sini.

Upsss masih aja poto2 di depan KJRI... nah disebelah kiri adalah high way dual carriage jadi kami mesti nyebrang ke dekat back hoe untuk menunggu bus..... terasa aneh yaa... emang inilah nikmatnya jalan2 sambil memperkenalkan moda transportasi kepada Zahia.
Nyampe deh di depan The Spring Mall. kebutulan sedang mau Chiness New Year 2012, maka jangan heran kalo melihat berbagai atribut kayak mau ada Imlek...

Menuruti perintah Bunda, maka Zahia dengan ikhlas berpose ditengah2 bunga yang merupakan lantai The Spring Mall. Jangan heran yaaa penonton...

Baby aja gembira sekali diajak jalan2 ama emake & bapake.... Zafira selama kami travelling ke Kuching gak menunjukkan masalah kesehatan loohh. Beda dengan Zahia dahulu yang sering sulit tidur ketika di ajak travelling dan masalah2 laennya.

Aduh.... mejeng dulu lah di food court The Spring Mall. Disini menunya sangat variatif, mulai dari menu asli Malaysia, India, Arab, Thailand, Italy, etc... pokoke banyak deh.

Upsss... Sambil menunggu kedatangan Tante Nde' yang rencanaya mau jemput kami, maka Zahia sibuk ngecek Blog bundanya.. kebetulan di lobby ada 2 units PC yang bisa dipake ngenet ampe pingsan.

Braekfast bersama tante Nde' yang udah menetap di Kuching lebih dari 10 Taon... Suami beliau yaitu Om Thamrin adalah seorang Arsitek yang pernah di 6 Taon kontrak JKR (Jabatan Kerja Raya) Kuching ato kalo di Indonesia seperti Dinas PU lah... Tante Nde' akhirnya menetap disini lebih lama karena Putra satu2nya sekolah dari SD ampe SMA di Kuching. 

Weeiiihhh Zahia senang banget maen odong-odong... padahal gw gak ngerti sampe sekarang apa nikmatnya maen odong-odong. Nikmati masa kecilmu nak... jadi nanti gak ada orang bilang lagi masa kecil kurang bahagia.... hiksss..hiksss..

Nah tuu kan... karena Zahia belom bisa maen Boom-Boom car sendiri akhirnya Tante Nde' ikutan naek deh.....gw kemana yaaach... haaa... haaa... gw juga sedang sibuk maen game di tempat yang laennya....

Dewan Undangan Negeri Sarawak. Ini adalah gedung DPRD nya Sarawak. Menjadi salah satu icon di mKuching karena bentuk bangunannya yang sangat unik dan menelah biaya yang gak sedikit.

Dibelakang kami adalah ASTANA ato bangunan tua yang bersejarah yang sejak ratusan tahun silam menjadi Istana bagi warga Sarawak. Astana ini sendiri dibangun oleh Penjajah Inggris dan saat ini di diami oleh TYT Sarawak.

Lebih clear lagi. Bagunan ini menghadap sungai secara langsung dan dengan demikian juga menghadap Kuching water Front & jalan gambier. Dibelakang kami menggambil gambar adalah bangunan Dewan Undangan Negeri Sarawak.

Berpose di pintu gerbang gedung Dewan Undangan Negeri Sarawak. Syukur petugas security di bangunan ini sangat baik dan memberikan kami peluang cukup besar untuk dapat memasuki wilayah ini untuk berpoto2.

Nah ini ternyata ada poto yang lebih clear.

Berada di Musium Kuching. Masuk dalam Musium ini gratis. tetapi bagi yang bawa kamera maka harus di register terlebih dahulu dan bayar 3 ringgit per kamera kemudian dikamera kita akan di tempelin sticker khusus.

Lihat dong kaki Kak Zahia... hikksss hiksss udah pandai bergaya tooohh nak-nak... Kasihan Zafira ketiduran.. tetapi bundanya masih aja beloum puas jalan2nya.

Playground ini berada di lantai 4th Boulevard Kuching. Menurut gw playground ini sangat besar dan sangat murah karena biaya masuknya hanya 1 ringgit. trus buat orang tua yang mau masuk free dan gak ada batasan jumlah penjaga anak2 yang mau ikutan masuk.

Pulang dan pengen cepat bobo karena kecapean jalan2 seharian ditemanin ama Tante Nde'. Thank you so much tante udah bersedia menjadi tour guide kami.

Ya Allah, Alhamdulillah Engkau sudah mengkaruniakan kami keluarga kecil yang sangat bahagia dan sempurna.
Ya Allah, syukur alhamdulillah kami ucapkan ata segala keberkahan-Mu dan keridhoan-Mu kepada kami semua.
Ya Allah, jadikan kami sebagai umat-Mu yang selalu pandai bersyukur dan tidak melupakan kewajiban kepada-Mu dan masyarakat di sekitar kami. Amieeeennn..


Happy 04th Wedding Anniversary Bunda


Lawas - Sarawak
 
Lanjuuut Maaaang - Visit to Kuching Sarawak Malaysia (Part II)

Thursday 8 March 2012

Visit to Kuching Sarawak Malaysia (Part I)

Wah cukup senang rasanya bisa nulis lagi. Foto2 yang gw pajang dalam postingan kali ini adalah jepretan taon lalu ketika maen ke Kuching. Bagi warga2 Kalimantan Barat udah gak asing lagi untuk berkunjung ke Kuching, karena banyaknya fasilitas yang cukup modern ketimbang di Kalbar, seperti RS yang berkelas internasional, beberapa University & College bergengsi, dll.

Kalo kita menggunakan Pontianak sebagai starting point maka yang paling murah kita bisa menggunakan Bus (Bus Asia, Eva Bus, Tebakang Bus, Damri Bus, SJS Bus, Sri Merah Bus, etc). Dapat juga menggunakan jasa travel yang biasanya menggunakan mini bus atau mobil berpenumpang 7 laennya seperti Innova / Avanza, dll. Ato dapat juga pake motor & sepeda kalaulah sudi. Menggunakan jalur darat rata memerlukan waktu sekitar 6 - 8 jam, tergantung kepada drivernya.

Ato bisa juga menggunakan alternatif Udara, ada tersedia Batavia air dan Kalstar. Sedangkan MAS akan mulai beroperasi kembali rute Kuching - Pontianak sekitar bulan June 2012 (kalo gw gak ngawur looh). Dengan jalur udara hanya perlu waktu sekitar 30 menit (deket yaaa...).

Kalo mengguunakan jalur darat maka kita akan singgah di Entikong (INA) dan Tebedu (MAS) untuk proses verifikasi immigrasi and custom. Pintu perbatasan ini start buka dari jam 06.00 am ampe jam 10.00 pm kalo gw gak salah.

Bagi yang hobby travelling as a backpackers maka lebih baik menggunakan jalur darat karena banyak sekali pemandangan indah disana. Gw saranin bagi back packer, dari Pontianak menggunakan bus ampe Entikong aja, kemudian dari Entikong kemudian masuk jalan kaki ke Tebedu untuk pengecekan oleh pihak Malaysia, lalu ambil angkot jurusan Serian ato kalo mau praktis langsung menuju Kuching, karena di Tebedu banyak sekali minibus, bus dan juga angkot yang menuju Serian and Kuching. Serian adalah sebuah kota kecamatan dan dari situ bisa langsung ke Kuching yang memakan waktu sekitar 40 menitan.

Kuching adalah sebuah Bandar Raya yang di nobatkan sebagai Ibukota Negeri Bahagian Sarawak (Malaysia Negara Federal). Chief Minister nya saat ini adalah Taib Mahmud yang udah berusia senja dan baru aja nikah lagi dengan seorang wanita Timur Tengah (loohhh kok jadi ngerumpi...). Untuk lebih mudah dimengerti ada baiknya foto aja yang bercerita.... agar terarah dan terkendali.... Mariiii...

Kuching Waterfront yang dibangun tahun 1993, merupakan kebanggan warga Sarawak. Di sungai inilah Penjajah Inggris mulai masuk ke pulau Borneo dan menapakkan kaki besi mereka selama beratus tahun. Banyak sekali turis mancanegara yang menghabiskan waktu mereka di kawasan ini.

Kuching Statue. Icon Bandar Raya kuching ini berdiri megah gak jauh dari waterfront complex dan kalo kita mengitari kota ini maka kita akan cukup banyak ketemu patung kucing dengan berbagai rupa dan ukuran.

Bangunan pemerintahan masa penjajahan Inggris yang masih di pelihara dan ketika foto ini di ambil sedang dilakukan pemugaran besar2an.

Bangunan putih ini di sebut sebagai square tower yang katanya dulu adalah gereja (dimasa penjajahan Inggris). Tampak dibagian belakang adalah kantor parlemen / DPRD Sarawak (dipisahkan oleh sungai Kuching) yang berdiri megah.

Foot print ato cerita singkat mengenai Sarawak dari jaman di temukan oleh penjajah Inggris ampe sekarang. Dibagian atas ada nomor urutnya sebetulnya, tapi sayangnya gw gak mengoleksi semua foto ini. dalam slide ini ada cerita singkat yang dibikin sesuai tahun kejadian (sejarah Sarawak). Ini adalah slide No. 4.

Slide no.2 yang menceritakan secara singkat kondisi Sarawak sebelum abad ke-19. Secara sederhana digambarkan kondisi arus transportasi di Sungai Kuching ketika itu.

Slide No.1 yang memberikan gambaran posisi Kuching / sarawak di atas peta dunia. Terlihat dengan jelas juga gambaran peta Indonesia di sana.

Slide no.6. Ini adalah gambar wajah James Brooke yang dinobatkan menjadi Raja pertama di Sarawak oleh pemerintah Inggris pada sekitar tahun 1841. Siapakah James Brooke?.... maka anda silakan mencari jawabannya sendiri di Internet... heee...heee...

Slide no.9. Menceritakan tentang penjajahan oleh Jepang terhadap Sarawak dari 1941 - 1946. Dalam masa ini juga kalo gw gak salah Indonesia sedang dalam jajahan Jepang. 

Slide No. 11. Pada 16 September 1963 Negeri Sarawak dengan resmi bergabung dengan Semenanjung Malaya dan Singapore untuk menjadi Negara Malaysia. Jadi walaupun pada 31 August 1957 Semenanjung Malaya udah memproklamasikan diri Merdeka dari Inggris, tetapi Sarawak baru join pada 1963. Dari fakta sejarah ini juga baru kita ketahui bahwa Singapore dulunya adalah bagian dari Malaysia (seperti kasus Timor Timur yaaa...) 

Gedung pengadilan warga China / Chung Hua di Kuching. Gedung ini sudah berdiri sejak jaman penjajahan dan saat ini sudah di ubah fungsinya menjadi Museum dan mengalami beberapa kali renovasi.

Walopun berstatus kota metropolitan, tetap aja situasi yang seperti ini. Gw yakin dan percaya di Indonesia juga banyak orang2 yang dengan semena2 menggunakan trotoar / selasan toko jadi tempat berjualan. Lokasi gambar ini adalah gak jauh dari little india dan dekat Bus Station (lihat sebelah kanan gambar adalah dinding bus). Sistem penjualan sayur mayur setumpuk /  seikat / semangkok masih lazim di Sarawak.

Masjid tua ini sudah ada sejak 1834. Saat ini posisinya sangat mengenaskan karena berada dibelakang pertokoan di sekitar jalan Gambier. Banyak sisi-sisi bangunan yang masih asli menggunakan kayu belian (Eusideroxylon zwageri). Arsitekturnya juga sangat khas melayu berada tidak jauh dari sungai Kuching (suatu persamaan di nusantara kalo menggunakan sungai sebagai nadi ekonomi sehingga banyak sekali istana dan masjid jame' yang di buat di dekat sungai).

Inilah pintu masuk ke Masjid. Sangat menyedihkan karena lorong ini berada diantara pertokoan dan sejatinya Masjid ini dulu ada baru kemudian ada pertokoan ini. Jadi seharusnya pertokoan ini adalah menjadi halaman Masjid. Kondisi disekitar pertokoan ini sangat kotor dan berbau yang kurang sedap Semoga pemerintah daerah bisa merubah situasi ini di kemudian hari.

Haaa...haaa.... gw sangat bangga melihat sign board / banner ini. Pada saat gw mengambil foto ini bertepatan dengan musim panen raya Langsat di Pontianak. Sebagai informasi Langsat Punggur Pontianak sangat nikmat, manis dan wangi. Jadi Langsat Punggur ini akhirnya di Eksport ke Kuching dan foto ini di sekitar Little India. Kalo di sumatera sangat terkenal Duku Palembang.... maka secara gw juga pernah menetap di Sumatera gw ingin sedikit membuat klarifikasi. Bagi warga Kalbar / Kalimantan buah Duku adalah berkulit tebal dan rasanya sangat asam sedangkan kalo yang rasanya manis dan berkulit tipis itu namanya Langsat. Sedangkan bagi warga Sumatera sebaliknya. Kalo kulitnya tebal dan rasanya asam itu namanya Langsat dan kalo kulitnya tipis dan rasanya manis itu namanya Duku.....  padahal buahnya sama saja tapi beda nama...

Tugu peringatan bagi Charles Brooke yang dinobatkan sebagai Raja ke-2 Sarawak dan dianggap Pahlawan besar bagi Rakyat Sarawak. Orang2 di Sarawak ataupun Malaysia biasanya menggunakan istilah "Mat Saleh" bagi siapa saja bule / orang yang berkulit putih dari kawasan Barat. Tugu ini dihiasi oleh 3 pahatan gambar penduduk tempatan yaitu gambar orang melayu, dayak dan china serta di lengkapi dengan penjelasan singkat mengenai tugu yang dituangkan dalam 4 bahasa / huruf, yaitu Inggris, Iban, China dan Jawi (Melayu).

Foto Charles Brooke yang merupakan raja ke-2 Sarawak dan ditabal sebagai Raja pada tahun 1868. Charles Brooke wafat sekitar tahun 1917

Penjelasan yang menggunakan bahasa Dayak Iban. Dayak Iban adalah sub suku dayak yang menjadi mayoritas di negeri Sarawak. 

Pada tugu yang sama juga adal penjelasan yang menggunakan bahasa Jawi atau bahasa arab gundul. Huruf2 seperti ini adalah digunakan oleh bangsa Melayu sejak masa penjajahan di Nusantara.

Bahasa Mandarin juga dipakai untuk menghiasi tugu ini. Sebagaimana diketahui sekitar 30% penduduk Malaysia saat ini adalah Bangsa China. Jadi jangan heran kalo maen ke Malaysia dan melihat banyak sekali tulisan mandari di berbagai jalan / toko / shopping complex, walaupun stigmanya Malaysia adalah Negara Melayu. 

Astana Complex. ini adalah bangunan tua yang menjadi Istana Raja2 Sarawak dahulu kala. Saat ini Astana di tempati oleh TYT Tun Abang Salahuddin (TYT adalah gelar selevel dengan Sultan). Di sebelah kanan bangunan adalah gedung parlemen Sarawak.
Police. Keberadaan polisi bersepeda ini cukup menarik karena mereka fokus untuk menjaga ketentraman turis di sekitar Water Front and jalan gambier.
Nah demikianlah serba sedikit cerita mengenai Kuching. Untuk bagian kedua nya akan di release ASAP. Thank you.....







Marudi - Sarawak
Lanjuuut Maaaang - Visit to Kuching Sarawak Malaysia (Part I)