.jpg)
Back to the past, Bunda masuk Hospital Bintulu tanggal 15 October 2008 jam 9 pm, diantar oleh Mr. Rajan, Mbak Encing, dan Mama Tin, karena air ketuban rembes dari pagi. Waktu itu Ayah sedang dinas luar ke Paong, Bunda sendirian di rumah. Ayah pun baru tau keesokan harinya bahwa Bunda di hospital saat sedang QC di block [yang menyebalkannya Ayah baru dateng tanggal 16 sore…hiks!!]. Zahia lahir tanggal 17 Oktober 2008 [nunggu Ayah ya Nak?], pukul 12.24 am.

Ruang operasi ternyata dingiiiiiinnnnn bangets. Bunda, yang emang udah dari sononya cerewet, ngerumpi mulu sama Dokter dan perawatnya. Sebenernya seh untuk menghilangkan rasa nervous + dag dig dug serr. Berikut adalah beberapa percakapan Bunda :
Bunda & Dr. Anastesi, pas mau dibius lokal
Bunda : “Dok, sakit ga disuntiknya? Saya takut disuntik. Lagian katanya suntik di tulang belakang itu sakit banget” (muka panik + gemeteran karena kedinginan)
DA : “Ga sakit ko, tenang aja” (cengar-cengir)
Bunda : “Saya pegang tangan Dokter yah” [genit amat seh Bun!!]
DA : “Tar saya nyuntiknya gimana?” (senyum) [hmmm….bener juga]
Bunda : “Dokterrrrrr muslim kah?” (tambah gemeteran)
DA : “Iya muslim”
Bunda : “Dok, udah belum disuntiknya??? ” [untung Dokternya sabar, thanks yah Dok]
DA : “Udah ko disuntiknya. Ga kerasa apa2 khan?” [huehehe, ternyata…..]
Setelah itu Bunda dibaringkan di tempat tidur (tadi pas dibius posisinya duduk), dikasih pemanas yang bentuknya kaya pengisap debu, trus bagian perut ke bawah dihalangi kain [supaya Bunda ga bisa intip].
Bunda & perawat, pas habis dibius tapi belum mulai operasi
Bunda : “Dok, sakit ga disuntiknya? Saya takut disuntik. Lagian katanya suntik di tulang belakang itu sakit banget” (muka panik + gemeteran karena kedinginan)
DA : “Ga sakit ko, tenang aja” (cengar-cengir)
Bunda : “Saya pegang tangan Dokter yah” [genit amat seh Bun!!]
DA : “Tar saya nyuntiknya gimana?” (senyum) [hmmm….bener juga]
Bunda : “Dokterrrrrr muslim kah?” (tambah gemeteran)
DA : “Iya muslim”
Bunda : “Dok, udah belum disuntiknya??? ” [untung Dokternya sabar, thanks yah Dok]
DA : “Udah ko disuntiknya. Ga kerasa apa2 khan?” [huehehe, ternyata…..]
Setelah itu Bunda dibaringkan di tempat tidur (tadi pas dibius posisinya duduk), dikasih pemanas yang bentuknya kaya pengisap debu, trus bagian perut ke bawah dihalangi kain [supaya Bunda ga bisa intip].
Bunda & perawat, pas habis dibius tapi belum mulai operasi
Bunda : “Mas….Mas….. ko saya ngerasa kedinginan banget yah? Pemanasnya digedein dunks” [Mas?? Emang di Jawa!]
P : “Itu sudah paling besar”
Bunda : “Mas orang mana? Orang Arab yah? Ko mukanya Arab banget?” [sotoy mode on]
P : “Bukan, saya orang Dayak Iban”
Itulah efek bius lokal, menimbulkan fatamorgana yang kemudian memicu mulut untuk melontarkan pertanyaan2 ga penting
Bunda & Dokter Bedah, kemungkinan tanya jawab ini dilakukan saat Beliau sudah mau start meng-operasi
DB : “Sakit ga?”
Bunda : “Ga berasa apa2 tuh Doc”
DB : “Ok”
Ya sodara2, ….. I think this is the time. Bunda 100 % yakin pas tadi Dokter nanya pasti perut Bunda udah mulai dibedah. Selama operasi Bunda tetep sadar meskipun agak2 keleyengan. Ga berapa lama tiba2 ada suara “blep …blep…. blep….. wrok…. wrok….. grok”. Aha, inikah suara baby kami? Ataukah suara kodok? Kan ga mungkin ada kodok di ruangan operasi! Tapi Bunda bingung kalo baby kenapa ga ada suara tangisan? Bunda tanya ke perawat yang ngebetulin letak pemanas, dia bilang “Iya itu anak kamu” (dan baru tahu kemudian kalo Zahia bersuara kaya kodok gituh karena ada lendir di hidung & mulutnya). Ya Allah, Alhamdulillah, segala puji hanya bagi-Mu, akhirnya resmi sudahlah kami menjadi orang tua, menjadi seseorang yang kelak akan dipanggil Ayah & Bunda.
Alhamdulillah Allah Maha Besar meskipun prematur tapi Zahia hanya 6 jam berada di inkubator, setelah itu Dr. Andrew bilang kondisi Zahia ok dan bisa ditempatkan di box. Hanya saja yang Bunda sesalkan Bunda ga bisa melakukan IMD (Inisisasi Menyusui Dini) sebab kondisinya ga memungkinkan [maafkan Bunda ya nak….]. Selama di wad anak pun Zahia diberi susu formula karena ASI Bunda belum keluar (walaupun kata nurse Zahia menolak ga mau minum susu itu).
Ini adalah detail data waktu Zahia lahir :
# Berat : 1,86 kg
# Panjang : 43 cm
# AFC : 30 cm
# Apgar Score : 8’95
# S/B : 7.9
Total biaya selama 4 hari di hospital adalah RM 1.709 dengan perincan sbb:
Bunda
Room (kelas 3), yang ada 6 bed di 1 ruangan RM 40 x 4 = RM 160
Rawatan RM 10 x 4 = RM 40
Pembedahan (caesarian) = RM 1.000
Radiologi (USG 2x) = RM 50
Makmal (pemeriksaan laboratorium) = RM 262
Biaya lain-lain (ga ngerti apa aja itemnya) = RM 60
TOTAL BUNDA = RM 1.572
Zahia
Room (Special Care Nursery) RM 100 x 1 = RM 100
Rawatan RM 10 x 1 = RM 10
Makmal = RM 27
TOTAL ZAHIA = RM 137
GRAND TOTAL (BUNDA + ZAHIA) = RM 1.709
Oya, satu lagi kejadian lucu adalah pada saat datang ke hospital Bunda kan ga bawa apa2 (baca: tas yang berisi persiapan2 untuk baby seperti baju, popok, selimut, peralatan mandi, dll), wong belum beli apa2 karena kan AyBun pikir baru 7 bulan. Akhirnya setelah Zahia lahir barulah Ayah ngibrit ke Sing Kwong Supermarket untuk membeli perlengkapan baby. Sedihnya lagi karena saat itu belum gajian dan duit terbatas, maka Ayah hanya membeli: 4 pasang baju + celana panjang, 1 buah topi, 2 pasang sarung tangan & kaki, 1 set tempat tidur baby, 1 lusin lampin, 1 pack diapers, 1 set perlengkapan mandi yang 100 ml. That’s all. Alhamdulillah keesokan harinya Uti datang dari Indonesia dan membawa lusinan perlengkapan baby. Thanks a lot Mom.
Melahirkan memang pengalaman yang sangat menakjubkan (of course gw ga akan mengenyampingkan masa 7 bulan kehamilan), meskipun gw ga mengalami apa yang dibilang orang sebagai perjuangan antara hidup dan mati. Saat kita sendiri mengalaminya, maka saat itu juga lah kita akan benar2 memahami betapa berat, betapa hebat, betapa mulianya seorang ibu [iya Yah, peran seorang Ayah juga sangat besar, mulai dari mewujudkan nafsu liar Bunda selama hamil sampai bergiliran jagain Zahia kalo Bunda ketiduran walopun itu berarti pagi harinya Ayah kerja dengan mata merah & muka kusut. Luv u Hon]. Zahia, jadi anak yang sholehah ya Nak. Jangan nakal. Berbakti sama orang tua. Buat Mama, insya Allah aku akan mencoba untuk selalu menyenangkan Mama.
# Berat : 1,86 kg
# Panjang : 43 cm
# AFC : 30 cm
# Apgar Score : 8’95
# S/B : 7.9
Total biaya selama 4 hari di hospital adalah RM 1.709 dengan perincan sbb:
Bunda
Room (kelas 3), yang ada 6 bed di 1 ruangan RM 40 x 4 = RM 160
Rawatan RM 10 x 4 = RM 40
Pembedahan (caesarian) = RM 1.000
Radiologi (USG 2x) = RM 50
Makmal (pemeriksaan laboratorium) = RM 262
Biaya lain-lain (ga ngerti apa aja itemnya) = RM 60
TOTAL BUNDA = RM 1.572
Zahia
Room (Special Care Nursery) RM 100 x 1 = RM 100
Rawatan RM 10 x 1 = RM 10
Makmal = RM 27
TOTAL ZAHIA = RM 137
GRAND TOTAL (BUNDA + ZAHIA) = RM 1.709
Oya, satu lagi kejadian lucu adalah pada saat datang ke hospital Bunda kan ga bawa apa2 (baca: tas yang berisi persiapan2 untuk baby seperti baju, popok, selimut, peralatan mandi, dll), wong belum beli apa2 karena kan AyBun pikir baru 7 bulan. Akhirnya setelah Zahia lahir barulah Ayah ngibrit ke Sing Kwong Supermarket untuk membeli perlengkapan baby. Sedihnya lagi karena saat itu belum gajian dan duit terbatas, maka Ayah hanya membeli: 4 pasang baju + celana panjang, 1 buah topi, 2 pasang sarung tangan & kaki, 1 set tempat tidur baby, 1 lusin lampin, 1 pack diapers, 1 set perlengkapan mandi yang 100 ml. That’s all. Alhamdulillah keesokan harinya Uti datang dari Indonesia dan membawa lusinan perlengkapan baby. Thanks a lot Mom.
Melahirkan memang pengalaman yang sangat menakjubkan (of course gw ga akan mengenyampingkan masa 7 bulan kehamilan), meskipun gw ga mengalami apa yang dibilang orang sebagai perjuangan antara hidup dan mati. Saat kita sendiri mengalaminya, maka saat itu juga lah kita akan benar2 memahami betapa berat, betapa hebat, betapa mulianya seorang ibu [iya Yah, peran seorang Ayah juga sangat besar, mulai dari mewujudkan nafsu liar Bunda selama hamil sampai bergiliran jagain Zahia kalo Bunda ketiduran walopun itu berarti pagi harinya Ayah kerja dengan mata merah & muka kusut. Luv u Hon]. Zahia, jadi anak yang sholehah ya Nak. Jangan nakal. Berbakti sama orang tua. Buat Mama, insya Allah aku akan mencoba untuk selalu menyenangkan Mama.
2 comments:
Wah...Zahia lahir di luar negeri dong hehehe. Semoga selalu sehat dan tambah pinter ya dedek Zahia. Salam dari Kak Dita :-)
Build the animalistic with two backs casinos? dispute this untested [url=http://www.realcazinoz.com]casino[/url] circumvent and arrange the office someone is concerned the benefit of a consider effectively against up online casino games like slots, blackjack, roulette, baccarat and more at www.realcazinoz.com .
you can also persevere in to be our neat [url=http://freecasinogames2010.webs.com]casino[/url] run at http://freecasinogames2010.webs.com and awaken frank substitute !
another grandstander [url=http://www.ttittancasino.com]casino spiele[/url] in the sector of is www.ttittancasino.com , in the guiding of german gamblers, best it off with b rule over unrestrained online casino bonus.
Kirim Komentar » Blogger Comment Form